Investor Daily | Rabu, 3 Januari 2017
BANJARMASIN-Direktur Eksekutif Paspi (Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute) Tungkot Sipayung menyatakan bahwa saat ini Indonesia merupakan raja minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dunia seiring terus meningkatnya luasan tanaman sawit nasional. Sebelumnya, luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia hanya 300 ribu hektare (ha) dan kini menjadi 11 juta ha.
“Kesadaran masyarakat dan pemerintah akan manfaat perkebunan sawit bagi kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Seiring dengan itu, pertumbuhan perkebunan sawit juga melaju cukup cepat,” kata dia di Banjarmasin, Rabu (20/12).
Potensi perkebunan sawit Indonesia yang luar biasa besar tersebut, tambah dia, membuat berbagai negara penghasil perkebunan di luar sawit atau penghasil minyak nabati nonsawit antara lain kedelai, bunga matahari dan lainnya, merasa terancam. Keberadaan sawit dikhawatirkan akan menggantikan bahan baku industri yang sebelumnya berasal dari kedelai dan lainnya, dengan kelapa sawit yang secara ekonomi jauh lebih murah dan menguntungkan. “Melihat potensi tersebut, akhirnya banyak negara-negara yang mengeluarkan kampanye hitam tentang bahaya perkebunan sawit terhadap lingkungan,” kata dia seperti dilansir Antara.
Kampanye hitam tersebut, tambah dia, sempat mempengaruhi masyarakat Indonesia, sehingga terjadi kontra terhadap perkebunan sawit. Namun kini, setelah sawit terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan berbagai kekhawatiran tentang sawit tidak terbukti secara menyeluruh, pertumbuhan perkebunan sawit semakin luar biasa. “Sejak 2011, akhirnya Indonesia menjadi raja CPO dunia dan kini Indonesia menuju sebagai raja oleo food dunia, yaitu produsen minyak goreng, mentega, cokelat, farmasi dan lain-lain terbesar dunia,” ujar dia.
Pertumbuhan produksi CPO nasional pada 2016 mencapai 33,50 juta ton dan mampu menyumbang untuk penerimaan negara dari bea keluar minyak sawit sebesar Rp 111,60 triliun. Selain itu, Indonesia juga bakal menjadi raja oleokimia dunia, yaitu produsen sabun, deterjen, sampo, pelumas, bioplastik dan lainnya, juga raja biofuel dengan industri, biodiesel, bioetanol, bioavtur dan lainnya. Saat ini, pemerintah bersama pengusaha, sedang mempersiaphakan, untuk hilirisasi berbagai produk dari kelapa sawit tersebut. “Saat ini, kita baru sebagai raja CPO, karena hilirisasi yang kita lakukan belum maksimal, tetapi pada 2045, semua cita-cita tersebut, akan terlaksana,” katanya. (tl)
Sumber: http://id.beritasatu.com/home/indonesia-raja-minyak-sawit-dunia/170147