Warta Ekonomi | Rabu, 3 Januari 2018
Perusahaan yang dinahkodai Santosa, yakni PT Astra Agro Lestasi Tbk telah memiliki sejumlah nilai tambah sebagai korporasi yang memiliki citra perusahaan yang bersahabat dengan lingkungan, baik alam maupun sosial. Sejumlah sertifikasi maupun apresiasi pun sudah dikantongi, seperti sertifikat ISPO, memiliki PROPER Hijau, SRI-KEHATI, ISO 14001, dan OHSAS 18000.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa, berperan aktif dalam pencapaian perusahaan yang sustain. Green Action yang dilakukan oleh Santosa ialah berpartisipasi dalam kegiatan corporate social responsibility (CSR) dan mengawasinya secara berkesinambungan.
Dalam Green Vision, perusahaan yang dipimpin oleh Santosa ini antara lain menjalin kerja sama strategis dengan 54.000 petani kelapa sawit setempat yang menjual tanaman kepada Astra Agro Lestari. Kemudian, perusahaan memberi pelatihan tentang cara meningkatkan produksi dan menjalankan praktik-praktik berkelanjutan.
Astra Agro Lestari menjadikan sustainability sebagai kegiatan jangka panjang yang dapat menyumbang kemajuan bangsa. Oleh karena itu, perseroan memfokuskan strategi usaha pada upaya peningkatan produktivitas, meningkatkan efisiensi di semua lini, serta diversifikasi usaha pada sektor-sektor prospektif yang terkait dengan usaha inti di bidang perkebunan kelapa sawit.
Untuk program ekonomi, sepanjang tahun 2016 perusahaan telah melakukan kerja sama kemitraan dengan masyarakat, baik dalam pola plasma maupun Kredit Kepada Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA), melalui pembelian tandan buah segar (TBS) senilai Rp1,83 triliun. Melalui pola kerja sama inti plasma, saat ini perusahaan telah memiliki total luas lahan 64 ribu hektar.
Selain kerja sama dalam bentuk plasma, perseroan juga bermitra dengan petani-petani mandiri yang jumlahnya mencapai 22 ribu petani. Luas areal yang dikelola mencapai 144 ribu hektar dengan nilai transaksi pembelian TBS sebesar Rp3,68 triliun.
Perseroan mencatat kinerja keuangan yang bagus. Pendapatan perusahaan tahun 2016 mencapai Rp14,12 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp13,06 triliun. Dari pendapatan tersebut perusahaan berhasil melejitkan laba dari Rp695,68 miliar di 2015 menjadi Rp2,11 triliun di 2016.
sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read166166/perkebunan-sawit-yang-berkelanjutan.html