JAKARTA – Sejalan dengan misi perusahaan yang ingin menjadi panutan dan berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, di tahun 2017 lalu Astra Agro fokus pada program kemitraan dengan masyarakat. Melalui program tersebut, perusahaan berupaya agar masyarakat sekitar turut merasakan secara langsung dampak positif kehadiran perusahaan serta tumbuh dan berkembang secara ekonomi.
“Melalui program kemitraan diharapkan dapat mendorong multiplier effect terhadap perekonomian dan kemajuan masyarakat yang berada di sekitar areal perkebunan,” ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa.
PT Astra Agro Lestari Tbk telah mencatatkan total transaksi pembelian tandan buah segar dari Pola Perusahaan Inti Rakyat – Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (PIR-KKPA), Pola Perusahaan Inti Rakyat – Perkebunan Plasma atau disebut PIR-BUN Plasma, IGA dan Swadaya sebesar Rp 6,29 triliun dengan total luas areal mencapai 178.380 ha. Dari luasan tersebut terdiri dari 73.099 petani mitra. Selain pembelian kerjasama juga dilakukan melalui regular coaching dan konseling kepada para petani.
Selain program peningkatan ekonomi, Grup Astra Agro juga berupaya berkontribusi ke masyarakat dalam bidang lain, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Grup Astra Agro telah membangun dan mengelola sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah, perpustakaan dan rumah pintar untuk mendukung program-program pendidikan tanah air. Melalui Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL), Astra Agro telah membangun 59 sekolah swasta yang berlokasi di perkebunan kelapa sawit serta bekerjasama memberikan pelatihan dan pendampingan kepada 194 sekolah milik pemerintah.
“Di bidang kesehatan, kami telah membangun poliklinik perkebunan dan Posyandu. Kami berupaya menyediakan Polibun dengan bangunan, fasilitas serta pelayanan kesehatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative,” imbuhnya.
Pada tahun 2017, Astra Agro telah memiliki 31 Polibun dan 64 unit mobil ambulan untuk melayani pasien karyawan atau keluarga yang mendapat rujukan ke rumah sakit. Sumber daya manusia di poliklinik kebun didukung oleh tenaga medis profesional yang terdiri dari 29 dokter dibantu oleh 64 bidan dan 91 orang perawat. Selain itu, Perusahaan membina 780 unit Posyandu, yaitu 347 Posyandu internal dan 433 Posyandu eksternal, meliputi pembinaan kader, pemberian makanan tambahan dan penyuluhan kesehatan.
“Pilar keempat adalah bidang lingkungan, komitmen kami adalah untuk memastikan tata kelola lingkungan dilaksanakan dengan baik di seluruh kebun. Salah satunya melalui program konservasi yang ditujukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di areal-areal yang memiliki nilai konservasi tinggi,” pungkasnya.
Hingga akhir tahun 2017, Astra Agro telah berhasil memperoleh sebanyak 33 sertifikasi ISPO dan 1 sertifikasi Swadaya. Selain itu, sebanyak 15 anak perusahaan memperoleh penghargaan kategori PROPER HIJAU, sementara 13 anak perusahaan memperoleh penghargaan untuk kategori PROPER BIRU. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bagi perusahaan yang dinilai mampu menjalankan program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, pengelolaan sumber daya lingkungan yang baik serta efisiensi penggunaan sumber daya energi.
Berkontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan bangsa, Astra Agro meletakkan empat pilar dalam mengelola tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan 4 pilar CSR (Corporate Social Responsibility). Empat pilar tersebut yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat, pendidikan, kesehatan serta konservasi lingkungan. (*)