Community Development Area Manager C2 PT Astra Agro Lestari Tbk, Agung Senoaji menyampaikan pihaknya melakukan uji limbah pabrik kelapa sawit setiap enam bulan sekali, mulai dari limbah padat hingga cair.
“Kami lakukan uji seperti limbah cair, limbah padat, termasuk dengan kebisingan pabrik setiap enam bulan sejali,” ungkapnya di sela–sela penandatanganan nota kesepahaman antara warga Desa Bungingtimbe Kecamatan Petasia Timur Kabupaten Morowali Utara dengan pihak PT Agro Nusa Abadi dan Astro Agro Lestari di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Agung menyampaikan pengujian limbah sawit tersebut untuk memastikan limbah dan aktivitas pabrik sawit itu tidak mempengaruhi kenyamanan masyarakat sekitar, khususnya segi kesehatan.
Bersamaan dengan itu, kata dia, uji limbah tersebut juga mencakup uji tingkat keasaman air rumah tangga yang digunakan masyarakat sekitar dalam melakukan aktivitas sehari–hari.
“Soal limbah kita pasti ada penanganannya dan formulasi khusus untuk limbah berbahan sawit,” kata Agung.
Agung mengatakan pihaknya memiliki formula dalam mengolah limbah berbahan sawit, seperti limbah cair yang kembali diolah menjadi pupuk cair untuk menyuburkan tanaman, begitu pula dengan limbah padat.
Sementara itu Kepala Desa Bungingtimbe, Kisran menyatakan limbah cair pabrik memang telah terbukti menyuburkan tanaman, begitu pula dengan limbah padat.
Umtuk itu, kata dia, rencananya akan memberdayakan anggota tim penggerak PKK di wilayahnya untuk mengelola limbah pabrik sawit itu agar bernilai ekonomis.
“Kami rencanakan semua itu, apalagi kita punya Koperasi Maju Bersama Bungintimbe untuk mengkoordinir potensi ekonomi di desa kami,” ucapnya.
Kisran juga mengatakan perekonomian masyarakat sekitar terus berkembang dengan keberadaan pabrik kelapa sawit PT Agro Nusa Abadi sebagai cabang perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk.
“Sebab tidak sedikit warga kami yang menjadi pedagang dengan sasaran para pekerja pabrik,” katanya.
Source : Antara News Makassar