Jakarta (ANTARA) – PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menyiagakan 1.036 personel untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring musim kemarau serta perubahan cuaca ekstrem di Indonesia.
Astra Agro bersinergi dengan pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepolisian Republik Indonesia, TNI, Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK Manggala Agni serta Dinas Pemadam Kebakaran, dalam menyiagakan 1.036 personel kebakaran tersebut.
Fire Protection Manager PT Astra Agro Ahmad Wahyudi mengatakan di Jakarta, Kamis, pihaknya aktif melakukan pencegahan dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi yang rawan terhadap kebakaran di sekitar konsesi perusahaan.
“Kami menerapkan sistem peringatan dini melalui pantauan hotspot yang diakses melalui situs Sipongi dan LAPAN untuk kemudian disebarluaskan agar masyarakat waspada dan siaga,” katanya melalui keterangan tertulis.
Menurut dia, pihaknya telah berinvestasi untuk peralatan pemadaman, pelatihan pencegahan kebakaran dan mengedukasi masyarakat untuk mengelola hutan tanpa membakar.
“Kami melatih masyarakat di sekitar kawasan konsesi untuk mengetahui cara-cara pencegahan kebakaran sekaligus mengampanyekan kebijakan Pembukaan Dan Pengolahan Lahan Perkebunan Tanpa Membakar (no burn policy) sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 5 Tahun 2018,” katanya.
Hingga kini, perusahaan telah memberikan pelatihan dan pembinaan bagi 70 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA). Selain itu, lebih dari 17.000 karyawan internal perusahaan disiagakan dan diberikan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan.
Sebelumnya Bupati Siak Alfedri dalam Apel Siaga Karhutla, Selasa, 13 Agustus 2019, mengingatkan pentingnya komitmen dan tanggung jawab para pemangku kepentingan dalam menanggulangi karhutla di Siak dan Provinsi Riau khususnya.
Menurutnya, Apel Siaga yang diselenggarakan PT Kimia Tirta Utama (PT KTU) menjadi motivasi untuk bersama-sama menanggulangi karhutla.
“Kami melihat langsung kawan-kawan berjibaku di lapangan. Semua pihak berupaya dengan sungguh-sungguh, baik BPBD, Kepolisian, TNI, Manggala Agni, MPA, camat, dan perusahaan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Cabang Riau Maryanto mengatakan, GAPKI rutin melakukan pertemuan untuk berbagi pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
“Kami juga mewajibkan anggota GAPKI untuk rutin melakukan penyuluhan guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebakaran hutan. Penyuluhan ini salah satunya bisa dengan melakukan praktik langsung di lapangan untuk menangani bila terjadi kebakaran,” katanya.
Untuk mitigasi ancaman kebakaran, tim Fire Protection Astra Agro juga melakukan pengawasan intensif.
“Kami rutin melakukan patroli darat dan udara untuk merespons setiap ada titik api (hotspot) yang berpotensi menjadi ancaman kebakaran,” kata Fire Protection Manager PT Astra Agro Ahmad Wahyudi.