PROKAL.CO, SAMARINDA – Keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sangat bermanfaat untuk masyarakat. Seperti Sabtu (5/10) lalu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kaltim, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sinarmas Group, DSN Group, Astra Agro Lestari, Triputra Agro Persada, Palma Serasih Group dan Koperasi binaan perusahaan menggelar bakti sosial kesehatan umum untuk masyarakat Kecamatan Kombeng, Muara Wahau dan Telen.
Aksi kemanusiaan yang dilaksanakan di Desa Makmur Jaya, Kecamatan Kombeng tersebut dalam upaya mewujudkan tanggung jawab perusahaan pasca terjadinya kabut asap beberapa waktu lalu.
“Kami bangga dan berterima kasih kepada SMART Group serta anggota Gapki Kaltim yang telah sukses menyelenggarakan bakti sosial ini. Aksi ini merupakan wujud syukur, dimana kita bisa berbagi kepada masyarakat khususnya di lingkaran area perkebunan kelapa sawit,” ujar Ketua Gapki Kaltim Muhammadsjah Djafar, melalui Sekretaris Eksekutif Gapki Cabang Kaltim Dedy Aspian Noor.
Ia menyebut, eksistensi masyarakat yang bermukim di wilayah sekitar perusahaan merupakan salah satu skateholder yang perlu diberdayakan potensinya. Kata Dedy, potensi dapat tumbuh dan diberdayakan mana kala sumber daya manusia (SDM) sehat, dengan demikian kedepan akan menjadi insan yang produktif. Untuk itulah Gapki berbagi melalui bakti sosial khususnya di bidang kesehatan.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya perusahaan di daerah ini dapat mendorong semangat masyarakat untuk turut bangkit menjadikan kesehatan semakin prima. Inilah salah satu misi Gapki,” bebernya.
Sektor perkebunan kelapa sawit kata dia, masi menjadi komoditas strategis nasional penyumbang devisa terbesar selain migas. Oleh karena itu, kehadiran Gapki menjadi mitra pemerintah pusat dan daerah dalam merumuskan kebijakan yang kondusif bagi industri kelapa sawit berkelanjutan. Sesuai Perda Nomor 7 tahun 2018 tentang pembangunan perkebunan berkelanjutan, hal itu menjadi rujukan penting dalam menentukan arah pembangunan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan industri kelapa sawit di Kaltim.
“Perda ini juga di atur hal-hal mengenai tanggung jawab sosial perusahaan perkebunan. Bahwasanya, perusahaan memiliki komitmen sosial kemasyarakatan dan pengembangan potensi kearifan lokal untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan, komunitas dan masyarakat,” jelasnya.
Menghadapi musim kemaru ditahun mendatang, pihaknya mengharapkan keterlibatan semua pihak untuk selalu waspada terhadap bahaya kebakaran lahan. Oleh sebab itu, sangat perluh dilengkapi sarana dan prasarana Damkar siap pakai.
“Deteksi dini munculnya hotspot kita dukung dengan memberdayakan masyarakat peduli api (MPA) serta selalu menyosialisasikan secara luas kepada agar praktik pembukaan lahan tanpa bakar. Jika ditemukan segera dilaporkan ke Gapki atau yang berwajib agar di tindak. Kami juga mengimbau kepada perusahaan sawit agar segera bergabung ke Gapki sehingga proses pembinaan oleh pemerintah setempat lebih efektif,” imbuhnya.
Sementara itu, CEO Kalseltim Sinarmas Group Suryanto Bun menyebut, Baksos kesehatan tersebut merupakan kolaborasi seluruh perusahaan di wilayah Kombeng, Muara Wahau dan Telen yang melibatkan seluruh desa. Aksi sosial untuk masyarakat katanya, merupakan kegiatan rutin Sinarmas Group setiap tahunnya, tapi kolaborasi seluruh perusahaan baru pertama kali.
“Harapannya kedepan bisa terus bersinergi membangun masyarakat. Kegiatan ini kami lakukan di dua lokasi dengan target 1200 peserta. Dengan jumlah medis dokter 11, bidan 11 orang, apoteker 8 orang serta relawan 300 orang,” ujarnya.
Di Sinarmas kata dia, selain kesehatan juga ada pendidikan memberikan beasiswa mulai dari tingkat SD sampai jenjang perguruan tinggi. Selain itu juga peduli lingkungan, budaya, pembangunan rumah ibadah dan sarana-prasarana lainnya.
“Kami berharap kedepannya perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kombeng, Muara Wahau dan Telen bersama dengan muspika maupun koperasi untuk terus memberikan manfaat untuk masyarakat,” tutupnya.
Kepala Desa Nehas Liah Bing, Christian Asmadi mengatakan, keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit selama ini membawa dampak besar untuk kesejahteraan masyarakat mulai dari segi pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial budaya. Pihaknya berharap sinergi perusahaan dan masyarakat terus ditingkatkan agar kesejahteraan masyarakat di lingkaran perusahaan dapat terus terwujud.
“Kami harapkan Gapki selalu mengakomodir perusahaan-perusahaan untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian perudahaan selama ini memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat,” tutupnya. (*/dir)