Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kedatangan Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, Senin (28/10). Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menawarkan diri untuk memenuhi kebutuhan Maroko akan minyak sawit, teh, dan kopi.
“Saya menawarkan kesiapan Indonesia untuk menyuplai minyak sawit, teh, dan kopi bagi kebutuhan dalam negeri Maroko,” kata Retno usai pertemuan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (28/10).
Selain itu, Indonesia juga menawarkan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan akan vaksin serta farmasi. Begitu pula dengan kerja sama pembangunan infrastruktur dan transportasi di Maroko.
“BUMN farmasi dan vaksin Indonesia siap kerja sama untuk memenuhi kebutuhan vaksin dan farmasi di Maroko, Afrika, Timteng. BUMN dan swasta Indonesia juga siap untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi di Maroko, jalan, jembatan, rel kereta, perumahan,” kata Retno.
Retno mengemukakan, dalam pertemuan tersebut Indonesia juga menyampaikan keinginannya untuk memperluas akses pasar manufaktur ke Maroko.
“Akses pasar manufaktur unggulan yang mempunyai potensi pasar cukup besar di Maroko seperti tekstil, karet, sepatu, elektronik, perabot rumah tangga, furniture,” kata Retno.
Retno juga mengajak Maroko sebagai sesama negara berpenduduk mayoritas muslim untuk ikut terlibat dalam Halal Summit 2020.
“Industri halal sangat potensial. Pada 2017 misalnya kita memiliki data bahwa nilai dari industri halal mencapai USD 2,1 triliun, nilai industri halal dan diperkirakan akan mencapai USD 3 triliun pada 2023. Saya secara khusus mengundang Maroko untuk berpartisipasi dalam Halal Summit pada November 2020,” tutur Retno.
Source: Kumparan