Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) , Santosa didaulat sebagai Indonesia Most Admired CEO 2019 oleh Warta Ekonomi. Ia dinilai sebagi CEO dengan kepemimpinan yang luar biasa pada bidang Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang Berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Pemimpin Redaksi Warta Ekonomi Muhamad Ihsan dan Founder PT Saratoga Investama Tbk Sandiaga Uno di Balai Kartini pada Senin (16/12/19).
“Indonesia Most Admired CEO 2019 merupakan apresiasi dalam wujud penghargaan terhadap CEO perusahaan yang mampu menunjukkan kualitas dan citra sebagai CEO Idaman terbaik pilihan.” Ungkap Muhamad Ihsan.
Penghargaan diberikan kepada CEO Astra Agro karena mampu menunjukkan kualitas dan citra sebagai CEO Idaman terbaik. Yakni, CEO yang diakui masyarakat karena telah teruji, memiliki reputasi, visi dan inovasi, dan berhasil membawa perusahaan yang dipimpinnya tumbuh dan berkembang.
Dalam Sambutannya, Founder PT Saratoga Investama Tbk, Sandiaga Uno memaparkan tiga hal penting yang berhasil diterapkan oleh Most Admired CEOs yaitu inovasi, berani mengambil resiko dan pro-aktif.
“Kita ketahui, saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami gonjang-ganjing, untuk itu saya mengapresiasi para pemimpin-pemimpin perusahaan yang telah menjadi bagian dari optimisme dalam membangun negeri.” Ucap Sandi.
Dalam proses penilaian, tim riset Warta Ekonomi menggunakan riset kuantitatif dengan metode kuesioner online terhadap 1.500 responden dalam kurun akhir Oktober-November 2019 untuk menjaring persepsi responden diantaranya karyawan dengan jabatan manager, general manager, maupun direktur yang telah bekerja minimal tiga tahun pada perusahaan swasta nasional, perusahaan BUMN, ataupun perusahaan asing.
Dasar penilaian adalah kualitas competence, credible, dan caring pada CEO yang dipilih yang dijabarkan menjadi kriteria: Kepemimpinan, Profesionalisme, Kepribadian, dan Prestasi (performance).
Santosa menjabat sebagai Presiden Direktur Astra Agro sejak tahun 2017, sebelumnya menjabat Presiden Direktur Asuransi Astra. Lulusan Fakultas MIPA Universitas Gajah Mada ini telah berhasil menerapkan agribisnis 4.0 di Astra Agro.
Di bawah kepemimpinannya, Astra Agro mulai melakukan integrasi teknologi digital untuk menunjang kebutuhan operasional. Inovasi yang berbasis big data centric didorong untuk memfasilitasi manajemen dalam mengembangkan sistem kerja yang lebih produktif, efektif dan efisien, serta tentu saja lebih cepat dan akurat.
Tahun ini, Astra Agro melakukan digitalisasi untuk mendukung konsep memastikan seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan standard dengan memperkenalkan tiga sistem berbasis laman web maupun sistem operasi Android, yakni Mandor Astra Agro (AMANDA), Mill Excellent Indicator (MELLI), Daily Indicator of Astra Agro (DINDA).
AMANDA merupakan aplikasi yang digunakan untuk memastikan seluruh kegiatan operasional perusahaan berjalan sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Kemudian MELLI adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk mengakomodir kebutuhan manajemen perusahaan akan data yang cepat dan akurat dari pabrik kelapa sawit (PKS) untuk pengambilan keputusan yang tepat. Terakhir, DINDA adalah aplikasi yang berfokus pada pengembangan model sistem yang mendukung konsep Operational Excelent. (*)