JAKARTA, KOMPAS Pemerintah Indonesia akan menjajaki tahap konsultasi sebagai rangkaian gugatan terhadap dokumen Arahan Energi Terbarukan atau RED II dan Delegated Regulation yang diterbitkan Uni Eropa Indonesia berharap mencapai kesepakatan dengan UE sehingga tidak perlu menjalani tahap persidangan.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Jakarta Selasa (7/1/2020), mengatakan, Indonesia mengusulkan tahap konsultasi dengan UE dalam rangkaian gugatan di tingkat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Konsultasi kasus gugatan bernomor sengketa DS593 itu akan dilakukan di Geneva, Swiss, akhir Januari 2020.
Kebijakan RED II mewajibkan negara-negara anggota UE menggunakan bahan bakar yang berasal dari komoditas yang dapat diperbarui pada 2020-2030. Dalam kelompok bahan bakar nabati (BBN), minyak kelapa sawit digolongkan sebagai BBN yang berisiko tinggi terhadap alih fungsi lahan secara tidak langsung. Akibatnya, penggunaannya dibatasi di UE.
Menurut Jerry, penggolongan itu diskriminatif dan tidak sejalan dengan prinsip UE yang mengedepankan prinsip keadilan, kebebasan, dan keterbukaan dalam perdagangan bebas. Hal tersebut juga dianggap tak selaras dengan semangat Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) yang sedang dirundingkan kedua negara.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor menyatakan, pelaku usaha mendukung langkah-langkah pemerintah menggugat UE ke WTO. Hal itu agar tidak ada diskriminasi terhadap BBN apa pun di pasar UE, termasuk minyak kelapa sawit.
Dalam proses gugatan itu, Indonesia dapat menunjukkan praktik-praktik pengelolaan kebun kelapa sawit yang berprinsip berkelanjutan. ”Hal ini tampak dari produk-produk kelapa sawit yang sudah bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO),” ujarnya.
Kementerian Perdagangan mencatat, nilai ekspor minyak kelapa sawit dan biodiesel berbahan baku minyak kelapa sawit (fatty acid methyl ester/FAME) pada Januari-Oktober 2019 mencapai 957 juta dollar AS. Angka ini menurun 8,63 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai 1,07 miliar dollar AS. (JUD)
Source: Kompas