TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN – Minyak kelapa sawit makin memainkan peran penting bagi perekonomian Indonesia.
Tidak hanya menjadi bahan baku aneka produk industri olahan seperti minyak goreng dan bahan baku sabun dan kosmetik, minyak kelapa sawit kini makin dibutuhkan untuk bahan campuran biosolar untuk mengurangi ketergantungan impor minyak bumi untuk bahan bakar kendaraan bermesin diesel.
Untuk mensosialisasikan pentingnya peran sawit di kehidupan sehari-hari, Badan Pengelolaan Dana Perusahaan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar roadshow ke sekolah untuk mengedukasi tentang peran sawit ke kalangan pelajar.
Salah satu sasaran roadshow adalah MAN Insan Cendekia di Ciater, Tangerang Selatan.
Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan, pelajar perlu memhami peran sawit beserta manfaatnya sekaligus mengupayakan agar mereka tidak termakan isu negatif tentang sawit.
“Sawit dianggap berbaya bagi lingkungan, kekeringan, sawit berbahaya bagi orang hutan dan sawi bahaya bagi kesehatan. Padahal enggak,” ujarnya di acara Palm Oil Edu Talk to School, Sabtu (29/2/2020).
Dia mengatakan, sawit selama ini menopang perekonomian nasional. Nilai ekspor sawit Indonesia mencapai sekitar 35 juta ton dengan devisa yang dihasilkan setara US$19 miliar atau Rp 320 triliun.
Sawit kini juga menjadi substitusi energi solar untuk biodiesel dan kini sudah diberlakukan ketentuan biosolar B30 oleh Pemerintah di sektor hilir.
Dia menambahkan, Indonesia merupakan produsen dan pengekspor sawit di dunia.
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebutkan, nilai sumbangan ekspor minyak kelapa sawit mencapai Rp 260,167 triliun dan berkontribusi menyerap 4,6 juta pekerja.
Produk turunan dari kelapa sawit juga beragam mulai dari minyak goreng, margarin, mentega dan mi instan, serfta untuk aneka produk komestik seperti shampoo dan sabun.
Sosialisasi peran minyak sawit ke pelajar ini diselenggarakan Badan Pengelolaan Dana Perusahaan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Warta Ekonomi.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya, Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi, dan Head of Corporate Communications Sinar Mas Agribusiness and Food Wulan Suling dan diikuti sekitar 300 pelajar.
Source: Tribunnews.com