JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kepada para pelaku industri kendaraan komersial di dalam negeri mengenai kebijakan mandatori biodiesel (B30) yang diluncurkan Presiden Jokowi pada Desember 2019 lalu di Jakarta. Sebab, program tersebut bakal membawa efek berganda bagi perekonomian nasional.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi sangat tegas kepada para pihak yang mencoba untuk menganggu program B30. Karena menurutnya, program ini sangat baik untuk mengurangi impor migas.
Program B30 pada tahun 2020 diproyeksi mampu menyerap biodiesel dalam negeri sebesar 9,6 juta kiloliter (kL) sehingga akan mengurangi impor solar sebesar 3 juta kL. Selain itu, bakal meningkatkan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp13,81 triliun, serta mengurangi emisi GRK sebesar 14,25 juta ton CO2 atau setara 52.010 bus kecil.
“Kebijakan ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang telah berhasil mengimplementasikan mandatori B30 dengan bahan baku utama bersumber dari kelapa sawit,” kata dia dilansir dari laman Kemenperin, Kamis (5/3/2020). Hal ini sekaligus untuk mewujudkan produksi kendaraan yang ramah lingkungan.
Ke depannya, industri kendaraan komersial diharapkan kontribusinya untuk terus menyukseskan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya seperti penerapan kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang akan berlaku efektif per 1 Januari 2023 dalam rangka meningkatkan keselamatan di jalan raya, serta kebijakan penerapan standar baku mutu standar emisi Euro 4 yang akan berlaku efektif pada bulan April 2021 untuk kendaraan bermotor berbahan bakar diesel. (kmj)
Source: Okezone.com