Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak sawit mentah atau CPO Malaysia naik tipis pada hari Jumat (17/4/2020). Walaupun mengalami kenaikan, harga CPO dalam sepekan terakhir harga CPO mengalami koreksi cukup signifikan.
Pada 09.50 WIB, harga CPO kontrak berjangka pengiriman Juli 2020 di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) naik 6 ringgit, atau 0,27%, menjadi 2.210 ringgit ($ 508,05) per ton.
Dalam sepekan koreksi harga CPO tercatat sebesar 5%. Anjloknya harga terjadi di tengah berlanjutnya kekhawatiran tentang meningkatnya stok dan ekspor yang lebih rendah karena lockdown yang terjadi di berbagai negara di dunia.
Harga CPO melorot 1,6% pada sesi sebelumnya dan ditutup pada level terendah lebih dari enam bulan setelah Malaysia menunda implementasi mandat biodiesel B20 secara nasional.
Kementerian Komoditas Malaysia bertujuan untuk menunda pelaksanaan mandat biodiesel B20 secara nasional di tengah pembatasan pergerakan untuk mengendalikan wabah COVID-19, kata Asosiasi Biodiesel Malaysia, melansir Reuters.
Pasar akan melihat apakah Indonesia juga akan membuat perubahan pada mandat biodiesel B30-nya, kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur.
Ekspor minyak sawit Malaysia selama 1-15 April turun antara 3,6% dan 6%, menurut surveyor kargo pada hari Rabu. “Stok akhir terdekat akan naik cepat jika ekspor turun karena produksi meningkat,” kata seorang trader.
Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Malaysia Selatan memperkirakan produksi 1-15 April naik 25%. Kala ekspor melemah dan produksi meningkat, maka stok juga ikut naik. Hal ini akan membuat harga CPO tertekan.
Sumber: cnbcindonesia.com