TRIBUNKALTIM.CO, PASER – Meski masih dalam suasana pandemi covid-19, PT Borneo Indah Marjaya (BIM) dan PT Palma Plantasindo (PPS) tidak lengah dalam antisipasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Hal ini mendapat apresiasi dari Dinas Perkebunan Kalimantan Timur saat melakukan kunjungan ke PT BIM-PPS dalam rangka memantau kesiapan pencegahan karhutla di wilayah Kabupaten Paser.
“Kalau melihat kesiapan serta sarana dan prasarana yang telah ada, saya optimis PT BIM-PPS mampu meminimalisir serta mencegah karhutla,” Kata Asmirilda, Ketua Bidang Perkebunan dan Pertanian Kaltim, Kamis (2/7).
Menurutnya, kolaborasi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat menjadi kunci penting untuk menekan potensi terjadinya karhutla. “Butuh kerjasama yang baik untuk mengantisipasi terjadinya karhutla,” terangnya.
“Saya sangat mengapresiasi PT BIM-PPS dalam pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) di desa sekitar,” ujarnya.
Ia pun menambahkan bahwa rencana KTPA PT BIM-PPS akan dibentuk di 5 desa sekitar perusahaan yaitu desa Laburan, desa Lori, desa Sungai Batu, desa Sungai Langir, dan desa Percepat dengan kepala desa masing-masing sebagai ketuanya.
Dalam kesempatan tersebut, Andy HE Jaya, Administratur PT BIM-PPS juga mengatakan bahwa selain pembentukan KTPA, dalam kondisi pandemi ini monitoring titik api juga dimaksimalkan dengan pemanfaatan teknologi drone.
“Dengan memanfaatkan Drone pemantauan titik api menjadi lebih mudah,cepat dan tetap menerapkan social distancing,” ungkapnya.
ia menambahkan bahwa pemanfaatan sistem monitoring titik api dari sistem sipongi KLHK yang sudah terintegrasi dengan sistem internal perusahaan membuat notifikasi titik api menjadi lebih cepat didapatkan. “Semakin cepat info titik api, semakin cepat kita bergerak,” tegasnya.
Selain itu, sarana prasarana seperti mobil pemadam, pompa, embung air, dan peralatan lainnya juga dipersiapkan sesuai dengan permentan no. 5 tahun 2018. (*)
Sumber: Kaltim.tribunnews.com