PT Astra Agro Lestari Tbk menargetkan belanja modal sebesar Rp 1,2 triliun pada tahun 2021 atau naik sekitar 9% jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar Rp 1,1 triliun. Sumber dana semuanya berasal dari internal.
Chief Executive Officer (CEO) PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa mengatakan pihaknya akan mengalokasikan dana sebesar Rp 700 miliar untuk tanaman muda atau replanting dan sekitar Rp 250 miliar untuk keperluan pabrik dan meningkatkan fasilitas pendukung lainnya.
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan karena pandemi meskipun demikian industri kelapa sawit tetap mampu bertahan termasuk PT Astra Agro Lestari Tbk. Perusahaan sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat baik di wilayah perkebunan maupun kantor pusat, karyawan di kebun dibatasi akses keluar kebun, kemudian akses dari pihak luar juga dibatasi dan untuk karyawan diminta bekerja dari rumah dan rutin melakukan test Covid-19.
Untuk menghadapi pandemi yang belum diketahui kapan akan berakhir, perusahaan harus melakukan inovasi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi atau serba digital.
Seperti diketahui sejak tahun 2017, pihaknya sudah meluncurkan aplikasi berbasis teknologi informasi yang dirancang untuk mencapai produktivitas yang prima.
Ketiga aplikasi diberi nama Melli (Mills Excellent Indicator), Dinda (Daily Indicator of Astra Agro) dan Amanda (Aplikasi Mandor Astra Agro), “Dengan memanfaatkan digitalisasi perusahaan tetap tumbuh dan tidak menganggu kegiatan operasional perkebunan,” ujar dia dalam acara “Talk to The CEO 2021, di Jakarta, Rabu (10/2).
Di tahun mendatang, Astra Agro akan terus melanjutkan dan mengembangkan program digitalisasi, kebutuhan untuk terwujudnya inovasi baru di bidang teknologi disiapkan melalui satu tim khusus di Astra Agro yang disebut dengan Center of Innovation in Agritech (CIA).
Satu inovasi baru yang sudah dioperasikan selain Melli, Dinda dan Amanda adalah GPS tracker, dengan teknologi ini lokasi, jalur, luasan kerja karyawan di bagian rawat dapat diketahui secara jelas dan detail.
Bibit yang memiliki banyak keunggulan menjadi salah satu kunci dalam industri perkebunan kelapa sawit, untu mencapai produktivitas tanaman yang tinggi, Astra Agro mengeluarkan tiga varietas bibit unggul.
Ketiga bibit karya tim Research and Development dapat menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) tidak kurang dari 30 ton/hektar/tahun dengan produksi minyak sekitar 8,5-9 ton/hektar/tahun.
Inovasi ini sekaligus untuk menjawab tantangan ke depannya, industri kelapa sawit akan semakin efektif dan efisien sehingga daya saing di pasar minyak nabati juga diharapkan semakin tinggi.
Selain produksi, TBS dan kandungan minyak lebih banyak, varietas ini juga mempunyai pertumbuhan meninggi yang lambat rata rata hanya 40 cm/tahun, dengan pertumbuhan selambat itu, ketika usia tanaman sudah mencapai 25 tahun, tinggi maksimal hanya 10 meter sehingga umur ekonomisnya lebih panjang.
Demikian juga dengan sex ratio atau perbandingan bunga betina dengan total bunga yang ada, sex ratio varietas ini cukup ideal sekitar 70% sehingga mampu melakukan penyerbukan secara alamiah. (Ridho Syukra)
Sumber: Investor.id