Indonesia sering mendapatkan kampanye hitam atau negatif mengenai sawit dari negara-negara di Eropa. Ditunjuknya Indonesia sebagai partner country Hannover Messe 2021, 12-16 April 2021, dapat menjadi peluang Indonesia untuk melawan kampanye tersebut.
“Selain itu, ini dapat menjadi kesempatan Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia kesiapan memasuki era digital.” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Abdul Rochim, Jumat (9/4).
Dia mengatakan, pada ajang tersebut, industri agro yang turut berpartisipasi adalah PT Pertamina dan BPBD-Kelapa Sawit. Salah satu yang akan ditonjolkan adalah bahan bakar terbarukan berbasis sawit. “Ini untuk membuka mata Eropa bagaimana kita mengembangkan sawit untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar.” ujar dia.
Rochim menerangkan nantinya sawit tidak hanya dikembangkan sebagai biodiesel saja. tetapi akan dikembangkan menjadi green gasoline, green diesel, avtur dan lain sebagainya. Ini sesuai dengan pemyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta Indonesia dapat memantaatkan sawit sebesar-besarnya.
“Sebelum pandemi dan pameran masih tatap muka, salah satu terbesar yang rencananya dipamerkan adalah sawit. Kita juga akan tampilkan bagaimana menanam sawit secara berkelanjutan dan sesuai aturan lingkungan yang ada,” ucap dia
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerangkan. Hannover Messe merupakan kesempatan bagi Indonesia sebagai negara untuk menunjukkan kepada dunia mengenai kesiapan memasuki era digital. Apalagi, Indonesia sudah mempunyai roadmap untuk menuju ke sana dalam Making Indonesia 4.0.
“Pada muaranya nanti, kita harapkan semua proses produksi itu akan menghasilkan produk-produk Indonesia yang memiliki daya saing tinggi. Jadi. kita menunjukkan kepada dunia. Indonesia ini sudah menjadi negara yang bertransformasi seusai peta jalan Making Indonesia 4.0.” ucap Agus.
Menperin mengatakan. Hannover Messe juga memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan industri, khususnya start up. untuk menunjukkan kesiapan masuk industri 4.0. Pergelaran itu juga dihaapkan dapat memberikan eksposure investasi-investasi yang masuk ke Indonesia.
Keikutsertaan Indonesia sebagai partner country Hannover Messe didukung 156 eksibitor. terdiri atas kementerian dan Lembaga, BUMN, perguruan tinggi, dan perusahaan swasta nasional.
“Keikutsertaan dalam Hannover Messe 2021 diharapkan dapat meningkatkan investasi, kerja sama industri, dan kesepakatan bisnis. Lebih dari itu, diharapkan Indonesia semakin menjadi daya tarik di lingkungan global.” kata Agus. (Leo)
Sumber: Investor.id, Tempo.co