Industri kelapa sawit membutuhkan fasilitas riset terbaik dalam pengembangan tanaman dan peningkatan produktivitas. PT Astra Agro Lestari Tbk semenjak satu dekade terakhir telah mengembangkan fasilitas risetnya.
“Astra Agro salah satu perusahaan sawit yang memiliki fasilitas riset terbaik di Indonesia. Salah satu fokus kami adalah agronomi dan pembibitan,” ujar Santosa, Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk dalam Public Expose, Rabu (15 April 2021).
Ia menjelaskan Astra Agro telah sukses melakukan pembibitan dalam jangka panjang. Ini terbukti, perseroan telah mendapat ijin tim Pelepas varietas Kementrian Pertanian (Kementan) untuk merilis tiga varietas benih kelapa sawit yaitu AAL Lestari, AAL Sejahtera, AAL Nirmala. Keunggulan varietas ini mampu menghasilkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) sampai 30 ton/ha/tahun dengan produksi minyak sekitar 8,5 ton – 9 ton/ha/tahun.
“Setiap saat riset terapan dan pembibitan terus dikembangkan secara inhouse. Bahkan, perusahaan membiayai staf Astra Agro untuk meraih gelar Phd di bidang pembibitan,” urai lulusan Fisika Universitas Gajah Mada ini.
Ia menjelaskan bahwa Astra Agro berupaya meningkatkan produksi melalui bibit berkualitas yang menghasilkan produktivitas lebih tinggi dan lebih tahan terhadap iklim lokal.
“Perusahaan juga menjaga kualitas produksinya dalam jangka pendek untuk melihat defisiensi unsur-unsur yang diperlukan oleh tanaman. Sehingga, kita bisa menambahkan melalui pencampuran di komposisi pupuk. Itu semua tetap kami jalankan,” ujar dia.
Upaya tersebut juga dibarengi dengan pengendalian hama penyakit untuk tanaman. Sehingga tidak mengurangi produksi itu dalam jangka pendek dan menengah.
Dalam laporan tahunan perusahaan, Astra Agro mengeluarkan dana riset dan pengembangan sebesar Rp 11,44 miliar pada 2020. Di tahun sebelumnya, emiten berkode AALI telah mengeluarkan Rp 11,71 miliar bagi riset.
PT Astra Agro Lestari Tbk mengelola 287.604 hektare. Berdasarkan geografis, luas lahan yang dikelolanya banyak di Kalimantan seluas 131.528 hektare. Disusul Sumatera, lahannya seluas 104.432 hektare dan Sulawesi 51.644 hektare.
Dalam laporan tahunan Astra Agro tahun 2020, disebutkan penelitian yang dilakukan perseroan berfokus pada efisiensi biaya produksi di sektor agronomi dengan cara:
- Penelitian untuk mendapatkan varietas tanaman baru dengan produktifitas yang lebih tinggi serta pemuliaan untuk mendapatkan karakter unggul masih terus dilakukan. Pendekatan Biologi molekuler juga dilakukan untuk memastikan sifat unggul varietas tanaman baru dapat diturunkan pada benih yang akan ditanam.
- Penelitian terhadap pemanfaatan mikroba tanah untuk meningkatkan efektifitas penggunaan pupuk yang saat ini sudah pada skala demonstrasi.
- Penelitian mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman (HPT) difokuskan pada serangan busuk pangkal batang serta kumbang penggerek batang pada tanaman replanting. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari kerugian akibat dampak serangan HPT.
- Penelitian teknik budidaya tanaman bertujuan memastikan tanaman replanting dapat berproduksi sesuai potensi.
Semua penelitian tersebut didukung oleh kesiapan laboratorium analisa dengan peralatan lengkap yang terakreditasi serta tehnik pengumpulan data secara digital dan analisa versi yang terbaru untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid. Pemilihan lokasi Penelitian juga dilakukan di beberapa areal perkebunan Perseroan diseluruh Indonesia sehingga kondisi tanah dan iklim spesifik dapat diantisipasi.
Sumber: Sawitindonesia.com