PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP) , anak perusahaan PT Astra Agro Grup melaksanakan vaksinasi gotong royong di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau. Langkah itu diambil guna meningkatkan cakupan serta mempercepat proses vaksinasi nasional, sehingga dapat mendukung terwujudnya kekebalan kelompok pada masyarakat (herd immunity).
Pantauan Gatra.com sedikitnya terdapat 3.100 karyawan PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP) yang ikut vaksinasi massal ala perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit tersebut.
“Vaksinasi ini kita mulai sejak awal 3 Agustus hingga 9 Agustus mendatang untuk tahap pertama kepada seluruh karyawan PT TPP, ini sebagai langkah konkret Astra Agro Grup untuk mengejar herd immunity dalam memutuskan rantai covid-19,” ujar HRD PT TPP, Hadi Sukoco kepada Gatra.com di lokasi vaksinasi, Kamis (5/8).
Hadi menjelaskan, vaksinisasi itu dilakukan serentak di seluruh Indonesia khususnya wilayah kerja Astra Agro Grup. Selain karyawan yang mengikuti vaksinasi masing-masing keluarga karyawan juga mengikuti vaksinasi dengan jumlah keseluruhan terdapat 3.100 orang yang akan mengikuti vaksinasi tersebut. “Untuk tahap dua jadwal vaksinasinya akan kita gelar 24 Agustus mendatang,” tuturnya.
Lebih lanjut Hadi menjelaskan untuk petugas vaksinator sendiri yakni dari petugas Kimia Farma Pekanbaru, hal itu senada dengan penunjukan teknis dari Astra Agro di Jakarta.
Sebagai informasi di Inhu sendiri sebaran virus corona terbilang cukup tinggi. Dari data Dinas Kesehatan setempat hingga saat ini tercatat terdapat 4159 kasus terkonfirmasi positif Corona secara akumulatif. Untuk yang meninggal dunia tercatat sebanyak 121 orang. Saat ini 439 orang menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Inhu, Elis Julinarti mengatakan, meningkatnya trend positif corona di Inhu menyusul hasil tracing dan tracking yang gencar dilakukan pihaknya.
“Selain mengejar target vaksinasi upaya tracking juga menjadi salah satu faktor penyebab trend positif melonjak. Saya kembali menghimbau warga agar patuh pada protokol kesehatan dan jadikan trend yang meningkat itu sebagai lampu ‘kuning’ untuk kita agar lebih patuh pada protokol,” ujarnya. (Jason Nababan)
Sumber: Gatra.com