Emiten perkebunan grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) memasang kuda-kuda untuk menggeber kinerja.
Direktur Utama Astra Agro Lestari Santosa mengatakan perseroan tidak mematok pasar tertentu untuk menjual crude palm oil (CPO). Menurutnya, AALI menjual kepada pembeli yang memberi harga terbaik.
“Untuk penjualan, AALI menjual secara harian dengan harga terbaik, kalau harga ekspor lebih bagus ya jual ekspor demikian pula sebaliknya. Jadi kami oportunistik saja,” katanya kepada baru-baru ini.
Berdasarkan data Malaysian Palm Oil Board, harga CPO kini menyentuh level 4.474 ringgit per ton. Dalam sebulan terakhir, harga minyak nabati itu mengalami kenaikan.
Meski demikian, volume penjualan AALI masih berada di level yang seimbang. Baik antara domestik maupun ekspor.
“Sampai dengan Juni, komposisi [penjualan] antara ekspor dan domestik secara agregate 50:50,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021 yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Kamis (29/7/2021), emiten bersandi AALI ini mencetak pendapatan sebesar Rp10,83 triliun naik 1,75 triliun atau 19,28 persen dibandingkan dengan Rp9,08 triliun pada semester pertama tahun lalu.
Beban pokok pendapatan juga turut meningkat tetapi tidak sebesar kenaikan pendapatannya, perseroan mencatat beban pokok sebesar Rp8,61 triliun naik dari Rp7,77 triliun pada semester I/2020.
Dengan demikian, laba periode berjalan sebesar Rp695,18 miliar naik dari Rp408,46 miliar. Adapun laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp649,34 miliar naik 65,7 persen dari Rp391,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu. (Pandu Gumilar)
Sumber: Market.bisnis.com