JAKARTA — Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Kabupaten Kotabaru menerima penghargaan peringkat I Ekspor Pertanian dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang diserahkan di Kantor Wakil Presiden RI di Jakarta, baru-baru tadi. Salah satu komoditas ekspor yang membuat Kalsel meraih peringkat pertama ekspor pertanian adalah hasil perkebunan kelapa sawit yang ada di berbagai daerah Kalsel.
Salah satu penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kabupaten Kotabaru yang merupakan wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Kalimantan Selatan mencapai 156,554 hektare (ha) dari total luas sawit Kalsel 426.445 ha, dengan produksi mencapai 585,713 Ton CPO.
Atas diterimanya penghargaan ini Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, saat dikonfirmasi Ahad (19/9), mengucap syukur sekaligus bangga karena dunia pertanian Kalsel khususnya sektor perkebunan berhasil meraih hasil yang memuaskan.
Penghargaan peringkat pertama ekspor komoditas pertanian ini sejalan dengan semangat serta misi Pemprov Kalsel dalam mendukung program Nasional dari Kementan yaitu Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dengan telah dibentuknya Tim Koordinasi Peningkatan dan Percepatan Ekspor Produk Pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan.
Hal ini tertuang dengan SK.Gubernur Nomor : 188.44/0553/KUM/,2021. Peningkatan ekspor ini tidak hanya dari nilai ekonominya saja, namun juga mencakup volume, frekwensi, Negara tujuan, ragam komuditas maupun jumlah eksportirnya.
“Peningkatan nilai ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh kalangan masyarakat hingga petani di Kalimantan Selatan,” kata Gubernur Kalsel Paman Birin.
Menurutnya salah satu indikator keberhasilan pembangunan pertanian adalah dengan meningkatnya nilai ekspor komoditas pertanian. “Dimasa pandemi Covid-19, kinerja ekspor komuditas pertanian mengalami peningkatan,” kata Paman Birin.
Pemprov Kalsel juga telah menyusun beberapa langkah strategis dalam rangka pembangunan sektor perkebunan khususnya kelapa sawit. Diantaranya peningkatan produksi tandon kelapa sawit melalui program PSR yang tahun 2021 ditargetkan seluas 10.700 hektare.
“Kita juga telah menyusun rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan 2021-2022,” kata Paman Birin.
Selain itu Pemprov Kalsel meningkatkan industri hilir dari CPO, peningkatan diversifikasi integrasi kebun sawit dengan komoditas pertanian dan perikanan, komitmen membuka lahan baru sawit tanpa membakar serta meningkatkan peran serta PBS dan PBN dalam pembangunan daerah.
Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, hingga akhir Juli 2021, kinerja ekspor komuditas pertanian asal Kalimantan Selatan meningkat sebesar 106, 22 persen dengan nilai mencapai Rp 4,97 triliun dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya senilai Rp 2,41 triliun.
Dua komuditas perkebunan yang mengalami peningkatan yaitu Kelapa Sawit dan Karet. Nilai Ekspor Kelapa Sawit pada bulan Juli berada diangka 119.762.213 dolar AS dengan jumlah volume 129.524.362 kilogram (kg). sedangkan untuk produk Karet dan turunannya senilai 1.910.128 dolar AS dengan Volume 1.115.982 kg.
Sumber: Republika.co.id