Jakarta – Kementrian Perdagangan (Kemendag) menetapkan harga referensi produk crudepalm oil (CPO) atau minyak sawit mentah untuk penetapan bea keluar Januari 2022 senilai US$ 1.307,76 per metrik ton.
Harganya turun 4,26% dari Desember senilai US$1.365,99 per metrik ton. Dengan demikian, ekspor CPO Januari 2022 akan dikenai bea keluar.
“Saat ini harga referensi CPO telah jauh melampaui threshold US$ 750 per metrik ton. Untuk itu pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 200 per metrik ton untuk periode Januari2022,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana.
Adapun harga referensi biji kakao pada Januari 2022 turun US$ 52 atau 2,06% dari US$ 2.527,31 menjadi US$ 2.475,31 per metrik ton. Hal tersebut berdampak pada penetapan harga patokan ekspor (HPE) biji kako yang juga turun US$ 51 atau 2,28% dari US$2.239 menjadi US$ 2.188 per metrik ton.
Penurunan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu menurunnyaharga minyak nabati serta meningkatnya produktivitas rapeseed oil di India. Kondisi ini mengakibatkan berkurangnyapermintaan CPO.
Selain itu adanya faktor penurunan harga minyak mentah bulan November dibanding Oktober serta prediksi Gapki dimana produksi CPO akan naik sekitar 8.580 ton pada bulan November dan Desember 2021.
Sementara penurunan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi olehkekhawatiran pasar karena varian baru omicron serta pelemahan poundsterlingterhadap US Dollar. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao,yaitu tetap 5%. (Boyke P. Siregar)
Sumber: Wartaekonomi.co.id