Jakarta – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (IPB), mengembangkan busa pemadam kebakaran atau konsentrat foaming agent dari minyak sawit. Busa itu menjadi ramah lingkungan karena alami dan mudah didegradasi, selain bahan bakunya tersedia melimpah di Indonesia.
“Untuk membantu penanganan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan termasuk lahan gambut,” kata Ketua Tim Riset Busa Pemadam Kebakaran dari Minyak Sawit IPB, Mira Rivai, dalam Webinar Penguatan Industri Kelapa Sawit Berbasis Teknologi Baru Hasil Riset, Rabu 30 Maret 2022.
Mira menuturkan kalau tim telah menghasilkan prototipe produk konsentrat ‘foaming agent’ skala produksi 100 liter per hari. “Meliputi reaktor saponikasi dan reaktor homogenisasi,” kata doktor di Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB ini menambahkan.
Konsentrat foaming agent mengandung surfaktan sebagai komponen utama yang berperan dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air. Penggunaan bahan tersebut mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penanganan kebakaran.
Namun, kebutuhan surfaktan oleh industri di Indonesia sangat besar, yang pemenuhannya dilakukan melalui impor. Ini karena keterbatasan jenis dan jumlah surfaktan yang ada di dalam negeri.
Di sisi lain, potensi bahan baku untuk sintesis surfaktan tersedia di Indonesia dalam bentuk sumber daya alam seperti minyak sawit. Selain ramah lingkungan karena alami, foaming agent yang dihasilkan memiliki toksisitas rendah sebagai bahan baku utama konsentrat foaming agent atau busa pemadam kebakaran.
Sebagai bahan untuk pemadaman kebakaran, konsentrat foaming agent berfungsi membentuk busa, yang efektif digunakan untuk kebakaran berskala besar. Perannya adalah mendinginkan api dan untuk menyelimuti bahan yang terbakar, serta mencegah kontak kembali dengan oksigen yang dapat mengakibatkan nyala api kembali.
“Pemadaman api dengan foaming agent mampu mempercepat waktu pemadaman 75 persen dibandingkan hanya menggunakan air gambut,” kata Mira sambil menambahkan, “Jumlah penggunaan larutan foaming agent untuk pemadaman sebanyak 100 liter per meter persegi sementara pemadaman dengan air gambut sebanyak 154,17 liter.”
Menurut peraih gelar sarjana hingga doktor di IPB itu, pengembangan konsentrat foaming agent berbasis minyak sawit akan mendorong pengembangan usaha produksi foaming agent berbahan baku asam lemak minyak sawit di Tanah Air. Ini, kata Mira, akan berdampak pada penambahan lapangan kerja dan dampak ekonomi baru di daerah lokasi usaha. (Antara)
Sumber: TEMPO.CO