JAKARTA – Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia menyatakan keputusan teknis terkait penggunaan bahan bakar biodiesel, yakni solar dengan campuran minyak sawit 40 persen atau B40 masih terus digodok dengan pemerintah. Namun, sebagaimana dikatakan Ketua Harian Aprobi Paulus Tjakrawan, rencananya uji jalan B40 akan dilaksanakan pada tahun ini. Tapi, ia tak merinci detil waktu pelaksanaannya.
“Secara teknisnya masih belum ada keputusan seperti apa. Diharapkan sih tahun ini sudah ada uji performa dan uji jalan,” katanya, Selasa (19/4/2022).
Rencana tersebut sejalan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang sempat menyebut bahwa uji jalan kendaraan dengan bahan bakar B40 akan digelar Februari 2022.
Akan tetapi, karena terdapat beberapa tantangan, pelaksanaanya jadi mundur. Dalam kesempatan serupa, Paulus juga menjelaskan penyaluran biodiesel sampai dengan Februari 2022 mencapai 1,6 juta kiloliter.
Sejak pertama kali berproduksi pada 2006, industri biodiesel kini memiliki total kapasitas terpasang 16,5 juta kiloliter (KL). Tahun lalu, kebutuhan domestik tercatat sebesar 8,43 juta KL atau 7,2 juta ton.
Penggunaan biodiesel tersebut mampu mengurangi emisi sebesar 2,4 juta ton CO2 ekuivalen. Tahun ini pemangkasan emisi ditarget naik menjadi 2,7 juta ton CO2 ekuivalen. “Artinya 22 persen pengurangan emisi dari solar,” ujar dia.
Sumber: Kompas.com