Climate Change (Perubahan Iklim) merupakan kejadian perubahan temperatur global yang menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan kita di bumi.
Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi gas penghasil efek rumah kaca di lapisan atmosferdan dampak nyata yang kita rasakan adalah kekeringan, banjir, kerusakan ekosistem kekurangan pangan, penyebaran penyakit, dan bencana alam lainnya.
PT Karyanusa Eka Daya melalui Divisi Sustainability memberikan edukasi tentang isu climate change, GHG, Peatland dan hutan bernilai carbon tinggisebagai materi extra pada kegiatan MPLS kepada siswa siswi SMP Karya Nusa Lestari di area konservasi PT KED yang berlokasi Afdeling Juliet pada Sabtu (24/07).
Kegiatan tersebut adalah rangkaian akhir kegiatan bertajuk “Tour de kebun sawit” yang mengajak siswa lebih mengenal lingkungan perkebunan dimana mereka tinggal dan beraktifitas sehari-hari.
Kegiatan memperkenalkan siswa pada bagian-bagian operasional perkebunan sawit sepertikantor, workshop, kebun, pabrik kelapa sawit, Instalasi komposting dan pengolahan air limbah yang diproses menjadi pupuk organik (Land aplication).
“Kegiatan Tour de Kebun Sawit juga mengenalkan proses kegiatan panen, angkut dan rawat yang berkelanjutan dan mengedepankan safety,” tutur PIC sekaligus tour guide Ahmad Faizal, S.Pd..
Edukasi sejak dini kepada generasi muda sangatlah penting untuk mengetahui kondisi alam (isu Climate change) beserta pencehagahnya terutama upaya konservasi hutan, konservasi lahan gambut, dan perlindungan keanekaragaman hayati flora fauna di Kawasan konservasi PT KED.
Kegiatan ini akan semakin membuka wawasan mereka.
“Mengenaleksosistem di lingkungan sekitar dapat membentuk karakter dan membiasakan diri untuk beraktivitas ramah lingkungan,”tambah Faizal ketika mendampingi siswa siswinya pada kegiatan tersebut.
Kebijakan Sustainability Astra Agro Lestari mencerminkan upaya berkelanjutan PT AAL dalam menerapkan praktik yang berkelanjutan di seluruh asepek perlindungan hutan dan lahan gambut, menghormati hak asasi manusia, serta memastikan kondisi yang aman bagi semua karyawan dan masyarakat di sekitar perkebunan.
“Kita akan berusaha menjaga hutan, lahan gambut, perekebunan semakin lestari sehingga semua dapat tumbuh dan berkembang secara beriringan, serta menjaga hak asasi manusia untuk dapat menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan PT AAL,” terang Asissten Sutainability Konservasi PT KED, Rozaqa Wahyurianto, S.Hut. sambil menjeleskan materi konservasi kepada siswa siswi.
Kunjungan ke area gambut di dampingi oleh Ahmad Faizal, S.Pd. dan Ketut (PIC Sustainability_Fire) sambil menjelaskan bahwa lahan gambut tidak boleh kering dan harus selalu basah, dalam keadaan tersebut bahan organik/stok karbon tetap lestari.
“Lahan gambut ini tidak boleh terbakar, karena akan melepaskan kandungan karbon yang ada didalamnya,” ucap Faizal sambil mempraktikkan pengukuran tinggi muka air di dalam tanah pada lahan sampling.
“Kami sangat termotivasi untuk menjadi kader konservasi lingkungan,” papar siswa kelas 8, Ilham Haris Ramadhan.
Dengan adanya kegiatan tersebut membuat siswa lainnya tahu bahwa hutan konservasi memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai penstabil iklim, tempat hidup berbagai macam burung, dan fauna lainnya, sebagai tempat tumbuh dan pelestarian tumbuhan endemic Kalimantan yaitu Kayu Ulin (Eusyderoxylon zwagery), dan Juga menjaga erosi tanah,kelembaban tanah.
“Kawan kawan sekalian, kalian bisa melihat kawanan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus), raja udang meninting (Alcedo meninting) dan pecuk ular (Anhinga melanogaster) yang bertengger di pohon sana itu, dan kalian juga bisa melihat di atas ada sepasang ekor elang tikus (Elanus caeruleus) sedang terbang putar mencari mangsa,” tunjuk MT Konservasi PT AAL, M. Fitra Adil Lubis, S.Hut., menjelaskan kepada siswa-siswi.
Hutan di Kawasan ini termasuk hutan kerangas,dengan tekstur tanah berpasir di ujung timur dan kawasan gambut di ujung barat.
“Ini adalah pohon idat (Cratoxylon glaucum), dan disebelahnya yang merambat itu adalah Kantung semar (Nepenthes), tanaman penangkap serangga untuk memenuhi kebutuhan nitrogennya.
Tanaman yang menjulang di sebalah barat itu adalah pohon keruing (Dipterocarpus) dan Meranti merah (Shorea leprosula),” terang MT Konservasi, Zulfikar Ali, S.Hut.
Ketika menjadi tour guide di rombongan bus 3, Zulfikar mengatakan bahwa Ini adalah salah satu Kawasan konservasi hutan yang dilindungi, tidak boleh ditebang dan di buka karena masih ada kawasan hutan konservasi di sepanjang bukit afdeling golf sampai oscar, di sana tumbuh pohon endemic Kalimantan yaitu pohon ulin (Eusyderoxylon Zwagery).
“Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak-Bapak tour guide, materinya sangat jelas dan menarik. Saya harap kegiatan ini dilaksanan secara rutin, karena membuka wawasan kami untuk lebih peduli terhadap lingkungan, “ tutur siswa kelas 8 SMP KNL, Azharia Pieter G.
Kegiatan ini ada pelajaran IPA, pelajaran IPS, bahkan ada Matematikanya Ketika tour guide menerangkan cara menghitung keanekaragaman spesies. kegiatan ini juga mengandung profil pelajar Pancasila, mampu memicu nalar kritis siswa-siswi terhadap upaya upaya yang telah dilakukan untuk keberlanjutan/sustainability dalam bidang perkebunan sawit. (*)
Sumber: Tribunnews.com