PANGKALAN BUN – PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi – Agro Menara Rachmad (GSIP – AMR) kembali menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Desa Runtu, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Rabu (31/8/2022).
Kali ini program pemberdayaan tersebut bertajuk Astra Kreatif. Perusahaan grup Astra Agro Lestari itu mendistribusikan 300 ekor bebek petelur dan 750 kilogram pakan bebek kepada tiga kelompk tani di Desa Runtu.
Tiga kelompok penerima bantuan itu yakni Kelompk Tani Berkah Bersama, Sekawan Maju, dan Karang Taruna Batang Arut. Selain menyerahkan bantuan itu, PT GSIP – AMR juga telah menyiapkan program penyuluhan berkala kepada ketiga kelompok tani ini agar pengelolaan, pengembangkan, dan pemeliharaan babek petelur ini bisa berkelanjutan.
Sehingga kelompok tani ini akan mampu menghasilkan pakan bebek alternatif tanpa harus bergantung dengan pakan pabrikan.
Asisten CSR PT GSIP-AMR, Heru Tri Oktavianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sosial yang dijalankan PT GSIP-AMR dalam program Astra Kreatif yakni sebuah program yang bertujuan untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Runtu di bidang peternakan.
“Peternakan bebek petelur di Kabupaten Kotawaringin Barat tidak sebanyak ayam petelur, sehingga kami berharap potensi ini bisa tergali dengan pemberdayaan melalui program Astra Kreatif yang kami lakukan. Dengan tujuan akhir adalah meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan,” katanya.
Sementara itu Administratur PT GSIP AMR, Wanwan Adi Kurnia menyampaikan bahwa program CSR ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat di Desa Runtu terutama untuk tiga kelompok tani ini.
“Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi ini bisa berkembang dan berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Runtu,” katanya.
Kepala Desa Runtu Julian Syahri mengucapkan terima kasih kepada PT GSIP-AMR karena selama ini telah menjalankan program pemberdayaan masyarakat di bidang peternakan. “Kami berharap program ini bisa berkelanjutan dan meningkatkan perekonomian di masyarakat Desa Runtu,” katanya.
Menurutnya sampai saat ini budidaya bebek masih sangat menjanjikan. Karena, bebek memiliki daya tahan yang cukup tinggi dari serangan penyakit, termasuk flu burung. Ini tidak lepas dari faktor bawaan (carrier) bebek yang memang memiliki kekebalan terhadap serangan virus tersebut.
Di samping itu, budidaya bebek petelur juga memiliki beberapa keuntungan. Pertama, dari segi pemeliharaan, beternak bebek memang lebih mudah dibandingkan dengan beternak ayam. Tak hanya itu kegiatan yang dilakukan lebih sedikit, beternak bebek juga tidak dipusingkan dengan jadwal vaksin yang harus dilakukan terhadap unggas.
Dari segi pakan, banyak bahan yang bisa dijadikan pakan campuran dengan konsentrat. Seperti katul, jagung, karak nasi, roti kedaluwarsa, krupuk kedaluwarsa, menir, dan lain-lain. (sla)
Sumber: RadarSampit.com