JAKARTA – Kemitraan antara perusahaan dan petani menjadi sangat penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, selain sebagai pendukung pasokan bahan baku, juga menjadi sarana dalam mendukung peningkatan perekonomian masyarakat. Sebab itu salah satu perusaaan perkebunan kelapa sawit nasional ini mengembangkan kemitraan berbasis kebutuhan petani.
Terdongkraknya pendapatan PT Astra Agro Lestari Tbk tahun 2021 yang signifikan, ditunjang oleh peningkatan pembelian Tandan Buah Segar (TBS) dari petani kelapa sawit.
Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten AALI ini ditunjang oleh program-program kemitraan yang mendorong tercapainya peningkatan kinerja tersebut.
Executive Vice President Partnership Management, Arief Catur Irawan mengungkapkan, keberhasilan program kemitraan Astra Agro lantaran fokus pada pemenuhan kebutuhan petani dan supplier TBS. “Kami ingin mengubah persaingan untuk mendapatkan TBS dari transaksional menjadi berbasis kemitraan,” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Arief, kemitraan lebih menjamin aspek sustainability pasokan TBS sawit dibandingkan sekadar transaksi jual beli. “Dari sisi PKS bisa mendapatkan kepastian supply TBS sedangkan petani mitra mendapatkan benefit dari program kemitraan yang sesuai dengan kebutuhannya,” tegasnya.
Astra Agro menganggap para petani tidak hanya sekadar mitra dalam jual beli TBS saja, melainkan menjadikan petani dalam artian mitra yang saling melengkapi. Sebab itu perusahaan memiliki semangat bahwa para mitra ini merupakan kunci keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. Atas dasar itu, Astra Agro mengembangkan berbagai macam program kemitraan yang bersumber dari kebutuhan para mitra. “Apapun kebutuhannya, kita buatkan programnya, dan apapun programnya, bayar nya pakai TBS sawit,” ungkap Arief.
Melalui konsep Supplier Journey, perusahaan mencoba menggali lebih dalam segala aspek yang dilalui para mitra baik dari proses operasional kebun hingga kebutuhan personal yang memungkinkan timbulnya kebutuhan (needs). Untuk memahami lebih dalam kebutuhan tersebut, konsep Supplier Journey dibagi menjadi 5 cluster, yaitu Personal Life, Kebun, Evakuasi, Angkut, dan Penerimaan TBS di Pabrik. “Masing-masing tahap itu, di-breakdown lagi detail kebutuhannya menjadi lebih spesifik,” ungkap Arief.
Pada klaster Personal Life, Astra Agro memiliki AMARTA (Apresiasi Mitra Terbaik Astra Agro) dimana merupakan panggung penghargaan tertinggi bagi para mitra yang secara konsisten dan loyal mengirimkan TBS nya ke Astra Agro. Hadiah yang diberikan pada ajang AMARTA meliputi Paket Umrah, Mobil, Motor, Pupuk, dan masih banyak lagi. Selain itu pada klaster ini perusahaan juga memiliki pembinaan dan pendampingan untuk peningkatan kompetensi dan knowledge para petani dalam hal pengelolaan kebun. Hal ini untuk menjawab kebutuhan dari para petani untuk mendapatkan ilmu terkait pengelolaan kebun.
Tidak kalah pentingnya perusahaan juga memiliki customer care. Customer care ini merupakan wujud nyata semangat perusahaan untuk tidak hanya menganggap petani sebatas transaksional, namun wujud dari memanusiakan manusia, menjadikan petani figur penting yang tidak terpisahkan dari perusahaan.
Pada Cluster kebun, evakuasi, dan transport Astra Agro menawarkan berbagai program-program kemitraan. Saat ini terdapat 6 jenis program kemitraan yang ditawarkan perusahaan mulai dari kemitraan Pupuk, kemitraan Unit Angkut, kemitraan Alat Berat, kemitraan Transport, Kemitraan Kecambah, dan Kemitraan Infrastruktur dan akan terus berkembang kedepanya.
“Kami memahami bahwa masalah yang dihadapi petani dalam agrisbisnis kelapa sawit berbeda-beda. Oleh karenanya, program kemitraan yang kami kembangkan lebih detail,” ungkapnya. Dengan demikian, petani dapat memilih program kemitraan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
Astra Agro juga tengah mengembangkan suatu terobosan yang disebut dengan Boarding System, dimana dengan mengadopsi konsep boarding di bandar udara, konsep ini turut diaplikasikan untuk mengatur antrian bagi para supplier dalam mengirimkan TBS nya.
Boarding System merupakan salah satu keunggulan khas Astra Agro (distinctive competencies) yang tidak dimiliki oleh Pabrik Kelapa Sawit Lain. Melalu Boarding System, para supplier mampu mendapatkan fasilitas booking jadwal kirim sehingga terbebas dari antrian yang selama ini selalu menjadi momok dan pain bagi para supplier.
Arief mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan Astra Agro merupakan komitmen untuk menjalin kemitraan yang berkelanjutan kepada petani. Hal ini merupakan realisasi dari moto Astra Agro “Prosper with the Nation” atau “Sejahtera bersama Bangsa”.
Sumber: Infosawit.com