Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Emiten CPO Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Lestari Tbk. (AALI) membukukan penurunan kinerja pada 9 bulan 2023. AALI mencatatkan laba bersih sebesar Rp800 miliar di kuartal III/2023. Dalam laporan keuangannya, AALI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp15,6 triliun pada 9 bulan 2023. Pendapatan bersih ini turun 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,5 triliun.
Pendapatan AALI ini didorong oleh penjualan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp14,49 triliun, penjualan inti sawit dan turunannya Rp1,16 triliun, dan penjualan lainnya sebesar Rp16,5 miliar. Sementara itu, berdasarkan segmen operasinya, pendapatan bersih diperoleh dari Sumatera sebesar Rp7,47 triliun, Kalimantan sebesar Rp5,86 triliun, dan Sulawesi senilai Rp8,48 triliun.
Turunnya pendapatan AALI ini membuat beban pokok pendapatan AALI turun tipis menjadi 0,89% dari Rp13,85 triliun di kuartal III/2022, menjadi Rp13,73 triliun di kuartal III/2023. Hasil tersebut membuat AALI membukukan laba bruto sebesar Rp1,94 triliun. Laba bruto ini turun 26,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,66 triliun.
AALI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp800,5 miliar di 9 bulan 2023. Laba bersih ini turun 34,16% secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp1,21 triliun. Alhasil, laba per saham dasar AALI turun menjadi Rp451,95, dari sebelumnya Rp631,74 secara tahunan.
Adapun total aset AALI sepanjang kuartal III/2023 mencapai Rp29,3 triliun, naik dibandingkan akhir 2022 yang sebesar Rp29,24 triliun. Total liabilitas AALI juga meningkat menjadi Rp7,09 triliun di akhir September 2023, dari Rp7 triliun di akhir Desember 2022. Sementara itu, total ekuitas AALI juga meningkat menjadi Rp22,28 triliun di 30 September 2023, dari Rp22,24 triliun di 31 Desember 2022.
Sumber: Bisnisindonesia.com