Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Harga kontrak Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD) mayoritas menguat pada Selasa (28/11/2023). Hal itu berkat ekspektasi kenaikan ekspor CPO Malaysia.
Berdasarkan data BMD pada penutupan Selasa (28/11/2023), kontrak berjangka CPO untuk Desember 2023 turun 10 Ringgit Malaysia menjadi 3.756 Ringgit Malaysia per ton. Untuk kontrak berjangka CPO Januari 2024 meningkat 4 Ringgit Malaysia menjadi 3.849 Ringgit Malaysia per ton.
Sementara itu, kontrak berjangka CPO Februari 2024 naik 6 Ringgit Malaysia menjadi 3.897 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Maret 2024 bertambah 11 Ringgit Malaysia menjadi 3.922 Ringgit Malaysia per ton.
Sedangkan kontrak berjangka CPO April 2024 terkerek 15 Ringgit Malaysia menjadi 3.921 Ringgit Malaysia per ton. Kontrak berjangka CPO Mei 2024 meningkat 20 Ringgit Malaysia menjadi 3.904 Ringgit Malaysia per ton.
Dikutip dari Bernama, harga CPO sebagian besar menguat karena para pedagang bersikap positif terhadap kinerja ekspor di masa depan, kata seorang dealer.
Trader minyak sawit David Ng mengatakan, kontrak berjangka CPO berakhir lebih tinggi karena antisipasi kinerja ekspor yang lebih kuat. Ditambah lagi, ekspektasi penurunan produksi dalam beberapa minggu mendatang terlihat mendukung harga.
“Kami melihat support pada 3.800 Ringgit Malaysia per ton dan resistance pada 4.000 Ringgit Malaysia per ton,” katanya.
Sumber: Investor.id