Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) bakal menggeber produksi di tahun depan. AALI memasang target pertumbuhan produksi, baik tandan buah segar (TBS) maupun crude palm oil (CPO), sebesar 5% di tahun 2024.
Communications and Investor Relations Manager AALI Fenny Sofyan mengatakan, tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Sementara, adanya El Nino di tahun 2023 menurut para pakar agronomi akan mempengaruhi kesuburan tanaman hingga berimbas pada produksi buah yang menurun.
“Untuk itu, sebagai upaya mengatasinya, Perusahaan persisten dan konsisten menerapkan operational excellence dengan mengoptimalkan kinerja dan ketuntasan panen,” kata Fenny.
Fenny pun berharap, dampak dari El Nino terhadap produksi AALI tidak akan terlalu parah, sehingga target produksi bisa naik sekitar 5% setiap tahun bisa tercapai.
“Namun, seperti apa pastinya, tim agronomi dan research and development (R&D) kami harus melakukan analisis lebih lanjut pada tanaman-tanaman kami di berbagai daerah,” tuturnya.
Sebagai industri yang sangat volatile, kata Fenny, supply dan demand serta kebijakan negara importir maupun dalam negeri menjadi hal yang sangat mempengaruhi kinerja perusahan. Fenny mengatakan, jumlah dana modal belanja alias capital expenditure (capex) AALI tahun 2024 masih dalam perhitungan internal.
“Jumlah capex AALI tahun 2024 akan dipublikasikan saat public expose pada bulan April 2024,” ungkapnya.
Namun, alokasi utama dari capex AALI di tahun 2024 akan digunakan untuk perawatan tanaman dan program replanting. Program replanting ini bertujuan untuk peremajaan tanaman dan peningkatan produktivitas tanaman di masa mendatang.
“Kami juga masih menerapkan strategi oportunistik dalam hal penjualan dan marketing produk kami,” ujarnya. Fenny menuturkan, Bursa CPO yang berjalan saat ini sifatnya participatory, sehingga AALI melakukan beberapa transaksi tentunya melalui bursa CPO.
“Kami mendukung program pemerintah, apalagi demi kebaikan industri kelapa sawit Indonesia,” tuturnya.
Sumber: Kontan.co.id