Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Mamuju, Sulbar: Perkebunan kelapa sawit berkelanjutan merupakan penerapan dari konsep pertanian berkelanjutan, yaitu sistem pertanian yang berorientasi pada keseimbangan ekonomi, sosial, dan ekologi.
Kelapa sawit berkelanjutan merupakan yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan dunia akan minyak nabati, karena menggunakan hanya sepersepuluh luas lahan yang diperlukan tanaman lain untuk memproduksi volume minyak yang sama dengan minyak nabati lainnya.
Ditengah potensi Sawit Indonesia yang begitu besar, tantangan yang dihadapi juga tak kalah besarnya, baik dari dalam maupun luar negeri. Contohnya adalah undang-undang anti deforestasi yang diberlakukan oleh Uni Eropa (EUDR) yang cukup memberatkan potensi ekspor minyak sawit Indonesia. Untuk itu, komitmen terhadap keberlanjutan merupakan sebuah keharusan.
“Kami tahu ini tugas yang tidak ringan. Tapi dengan dukungan dan kerja sama banyak pihak, kami yakin dalam menjalankan komitmen keberlanjutan, hingga kebermanfaatan perusahaan bagi lingkungan masyarakat akan terwujud,” ujar Prasetyo Edho Wibowo, PR Area Astra Agro, perusahaan perkebunan kelapa sawit yang anak usahanya juga beroperasi di Sulawesi Barat.
Karena itu, menurutnya, Astra Agro selalu berupaya membangun harmoni dan sinergi dengan para stakeholder, termasuk dengan rekan-rekan media. “Media akan sangat berperan dalam membangun optimisme bahwa perkebunan kelapa sawit yang cocok tumbuh subur di Sulbar dapat memberi dampak-dampak positif,” lanjutnya saat menggelar acara buka puasa bersama dengan wartawan di Mamuju, Sabtu (23/3/2024).
Wakil Ketua PWI Sulbar Bidang Kesra, Abdul Samad mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilakukan. “Salut dan mengapresiasi kegiatan bukber yang dilaksanakan oleh Astra Group,” ungkap Samad yang juga Pemimpin Redaksi media online Banniq.id.
Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai implementasi kemitraan Astra Agro Group dengan Media yang pada intinya untuk membangun akselerasi peningkatan perekonomian Masyarakat Sulbar.
Prasetyo Edho melanjutkan, anak usaha Astra Agro khususnya yang beroperasi di wilayah Kabupaten Pasangkayu dan Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat telah konsisten dan berkomitmen penuh pada prinsip keberlanjutan melalui Astra Agro Sustainability Aspirations 2030 dan Triple-P Roadmap Strategy.
“Triple-P Roadmap mencakup tiga pilar utama, yakni Portofolio, People dan Public Contribution,” ujar Edho.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pilar pertama, Portofolio, merupakan komitmen dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan.
Menurutnya, Astra Agro telah menerapkan Zero Waste dengan memanfaatkan kembali limbah padat dan cair kelapa sawit. Cangkang dan Fiber Kelapa Sawit dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler untuk pabrik kelapa sawit, sedangkan limbah cair dijadikan pupuk melalui sistem yang dinamakan Land Application.
Pilar kedua, People, yakni dengan fokus pada pengembangan SDM dengan mengedepankan keberagaman, Kesetaraan gender dan inklusif (diversity, equity and inclusion).
Serta pilar ketiga, Public Contribution yang dijalankan melalui program-program Corporate Social Responsibility (CSR) yang juga dipecah dalam 4 fokus, meliputi pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga lingkungan.(*)
Sumber: Kabarsulbar.com