Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan kemarin. Maklum, harga komoditas ini sudah terkoreksi cukup dalam.
Pada Kamis (18/4/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman 3 bulan mendatang berada di MYR 4.021/ton. Naik 0,17% dari hari sebelumnya.
Namun kenaikan ini belum bisa membalik tren harga CPO menjadi positif. Dalam seminggu terakhir, harga masih terpangkas 6,03%. Selama sebulan ke belakang, harga berkurang 5,32%.
Harga CPO terbeban oleh ekspektasi penurunan permintaan seiring berakhirnya perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bulan lalu, permintaan memang tinggi di mana ekspor CPO Malaysia melonjak 28,61% dibandingkan Februari.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih menghuni zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 41,11. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun, indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 0. Sudah paling rendah, yang berarti sudah sangat jenuh jual (oversold).
Oleh karena itu, ruang kenaikan harga CPO masih terbuka. Target resisten terdekat ada di MUR 4.234/ton. Jika tertembus, maka MYR 4.290/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Sementara target support terdekat adalah MYR 3.939/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi ke MYR 3.875/ton.
Sumber: Bloombergtechnoz.com