Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Jakarta – Emiten kebun Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) berencana untuk melakukan replanting terhadap 4.500-5.000 hektar (ha) lahan sawit tahun ini. Untuk menjalankan rencana tersebut, AALI menganggarkan belanja modal hingga Rp1,4 triliun.
Presiden Direktur AALI Santosa menuturkan AALI menargetkan penanaman kembali atau replanting terhadap 4.500 ha hingga 5.000 ha lahan sawit. Saat ini, kata Santosa, kondisi usia tanaman AALI berada pada usia rata-rata 16 tahun.
“Target replanting minimal 4.500-5.000 ha, dengan kondisi usia tanaman, rata-rata 16 tahun,” kata Santosa dalam paparan publik Astra Agro Lestari di Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Dengan rencana ini, lanjut Santosa, AALI menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,3 triliun hingga Rp1,4 triliun untuk 2024. Dia menyebut, anggaran terbesar dari belanja modal ini adalah untuk melakukan replanting.
“Faktor terbesarnya replanting, hampir Rp600 miliar hingga Rp700 miliar,” ucap Santosa.
Selain untuk replanting, capex AALI juga akan digunakan untuk perawatan rutin, serta pergantian transportasi dan alat pengangkutan.
Sebagai informasi, pada tahun 2023 AALI tercatat telah melakukan peremajaan perkebunan kelapa sawit seluas 4.713 ha. Luasan replanting atau penanaman kembali ini meningkat 3,4% dibandingkan tahun 2022 sebesar 4.557 ha.
Hingga saat ini, AALI mencatat total luas area perkebunan sebesar 285.387 ha yang berlokasi di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Luas perkebunan tersebut terbagi dalam kebun inti sebesar 213.158 ha dan kebun plasma sebesar 72.229 ha.
Adapun AALI tercatat mengakumulasi pendapatan bersih sebesar Rp20,74 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan ini turun 4,96% dibandingkan 2022 sebesar Rp21,82 triliun.
Pendapatan ini disumbang oleh pendapatan minyak sawit mentah dan turunannya sebesar Rp19,22 triliun, pendapatan inti sawit dan turunannya sebesar Rp1,5 triliun, dan pendapatan lainnya sebesar Rp21,72 miliar.
Sementara itu, laba bersih AALI turun 38,85% menjadi Rp1,05 triliun di 2023. Laba bersih ini turun dari Rp1,72 triliun di tahun 2022.
Sumber: Market.bisnis.com