Menjaga keberlanjutan industri sawit melalui pupuk astemic
ASTEMIC: Astra Efficient Microbe
Pupuk ASTEMIC (Astra Efficient Microbe) merupakan produk pupuk hayati Astra Agro pertama berbasis mikroba spesifik. Inovasi baru ini dikembangkan Tim Mikrobiologi dan Agronomi Div Research and Development. Pupuk ASTEMIC memiliki manfaat untuk meningkatkan penyerapan hara kelapa sawit dan menambah kesuburan tanah.
Pupuk ASTEMIC sebagai pupuk ramah lingkungan
Pupuk ASTEMIC lebih ramah lingkungan dibanding pupuk kimia dikarenakan komposisinya yang mengandung mikroba. Selain itu, Mikroba yang dipakai juga berasal dari tanah yang masih berada di kawasan perkebunan AAL.
Dalam komposisinya Pupuk ASTEMIC terdiri dari 5 jenis bakteri, yakni:
Bacillus Pumilus
Bacillus Subtilis
Bacillus Cereus
Pseudomonas Sp.
Rhizobium Sp.
Di sisi lain, ketersediaan unsur hara pada pupuk meningkatkan aktivitas mikroba yang ada di dalam pupuk sehingga membantu menyediakan nutrisi bagi tanaman
“Jadi bisa dikatakan pupuk hayati ini berasal dari alam, dan kembali lagi untuk alam” -Tim mikrobiologi RnD.
Manfaat Pupuk ASTEMIC untuk perkembangan tanaman pohon kelapa sawit
Peningkatan Kualitas Tanah dan Pertumbuhan Tanaman:
Pupuk ASTEMIC membantu peningkatan aktivitas tanah, mulai dari peningkatan c-organik hingga kapasitas tukar kation (KTK) pada tanah. Selain itu pupuk ASTEMIC juga menghasilkan hormon pertumbuhan pada tanaman.
Melindungi Tanaman dari Penyakit:
Astemic juga memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan salah satu penyakit ganoderma, sehingga meningkatkan kesehatan dari tanaman sawit itu sendiri.
Pupuk ASTEMIC sudah lolos di dua laboratorium yang dipilih kementrian pertanian, yakni Universitas padjajaran dan Universitas Jendral Soedirman. Di tahun 2024, pupuk ini ditargetkan untuk didistribusikan pada 53.000 hektar kebun di AAL.
Sejarah Pupuk ASTEMIC
Inovasi Pupuk ASTEMIC didasari oleh ide bahwa aktivitas besarnya pengaruh aktivitas mikoorganisme pada perbaikan unsur hara tanah. Peningkatan aktifitas mikroba tanah akan membuat tanaman lebih optimal dalam menyerap hara tanah.
Pupuk hayati umumnya digunakan pada komoditas hortikultura. Namun, Astra Agro Lestari mencoba mengadaptasi penggunaan pupuk untuk tanaman tahunan seperti kelapa sawit.
Proses adaptasi diawali dengan eksplorasi mikroba di lahan perkebunan Astra Agro. Setelah itu, proses dilakukan dengan melakukan seleksi mikroba untuk mendapatkan mikroba potensial dan mudah dikembangkan.
Formulasi dilakukan hingga terbentuk konsorsium mikroba Astemic. Uji kualitas dan performa pupuk Astemic dilakukan baik pada tahap bibitan, TBM (tanaman belum menghasilkan), TM (tanaman menghasilkan) hingga tanaman tua (>20 thn). Hasilnya diperoleh formula dan prosedur aplikasi Astemic yang mudah dan tepat guna untuk aplikasi di lapangan.
Pupuk ASTEMIC sudah lolos di dua laboratorium yang dipilih Kementrian Pertanian, yakni Universitas Padjajaran dan Universitas Jendral Soedirman. Setelah dilakukan uji produksi, Astemic memperoleh hak atas kekayaan intelektual (HAKI) merek dagang yang kemudian didaftarkan ke Kementerian Pertanian untuk mendapatkan izin edar. Di tahun 2024, pupuk ini ditargetkan untuk didistribusikan pada 53.000 hektar kebun di Astra Agro untuk mereduksi 25% pupuk kimia. Namun pupuk ini disiapkan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal perusahaan dan kebun petani mitra Astra Agro.
“Penggunaan Astemic sekaligus menjadi wujud komitmen Astra Agro terhadap penerapan prinsip-prinsip sustainability,” ujar Santosa selaku CEO Astra Agro Lestari.