Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik lagi pada perdagangan kemarin. Kenaikannya pun cukup tajam.
Pada Rabu (29/5/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman Agustus ditutup di MYR 4.033/ton. Melonjak 1,84% dari hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 16 April atau sekira 1,5 bulan.
Pada Selasa (28/5/2024), harga CPO melonjak 2,4%. Dalam seminggu terakhir, harga CPO naik 4,4% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 5,74%.
Tingginya permintaan di China dan India mendongkrak harga CPO. Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia memperkirakan ekspor CPO Malaysia pada 1-25 April naik masing-masing 2,4% dan 3,1% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.
Sementara kenaikan harga minyak nabati pesaing juga mengatrol harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di Dalian (China) naik 1,02% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat) bertambah 0,48%. Harga minyak rapeseed pun menguat 0,88%.
Saat harga minyak nabati pesaing lebih mahal, maka keuntungan untuk beralih ke CPO pun meningkat. Ini yang kemudian mengerek permintaan CPO, sehingga harga mengikuti.
“Dalam beberapa minggu ke depan, mungkin kita akan melihat harga CPO menyentuh kisaran MYR 4.150/ton,” ujar Mitesh Saiya, Trading Manager di Kantilal Laxmichand & Co, seperti dikutip dari Bloomberg News.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO menempati zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 53,25. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang berada di posisi bullish.
Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Sudah maksimal, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, harga CPO berisiko mengalami koreksi usai kenaikan yang sudah cukup tinggi. Target support terdekat ada di MYR 3.962/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.895/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target resisten terdekat adalah MYR 4.025/ton. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga CPO melesat ke arah MYR 4.051/ton.
Sumber: Bloombergtechnoz.com