Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Rantau (Antara) – Manajemen anak perusahaan Astra Agro Lestari, PT Tri Buana Mas (TBM) dan Masyarakat Peduli Api (MPA) menyosialisasikan strategi pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan masyarakat (karhutla), serta meningkatkan kewaspadaan menghadapi kemarau pada 2024.
Tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (TKTD), Komandan Rayon Militer (Danramil), kepala desa dan aparat desa, serta camat setempat turut hadir pada acara tersebut
“Masyarakat memegang peranan penting mengendalikan karhutla terutama upaya pencegahan, seperti tidak membuka lahan dengan membakar,” ungkap Danramil Kecamatan Paminggir Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan Sunaryo A. A berdasarkan keterangan tertulis di Rantau, Tapin, Sabtu.
Dijelaskan dia, upaya pencegahan dini dengan melibatkan seluruh pemegang kebijakan termasuk masyarakat sanga penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh pihak.
Administratur PT TBM Dwi Hartono mengungkapkan petugas perusahaan dan seluruh masyarakat bersinergi dan patroli, serta menanggulangi karhutla.
Saat ini, Dwi menyebutkan tim internal PT TBM memiliki 374 orang dan MPA mencapai 255 orang yang tersebar pada 17 desa dengan beragam sarana, serta prasarana untuk menanggulangi karhutla, seperti pemadam kebakaran, unit pompa dan lainnya.
“PT TBM menyediakan dua unit pemadam kebakaran (damkar), 60 unit pompa, APD, serta sarana dan prasarana lainnya,” tutur Dwi.
Tidak hanya untuk internal, PT TBM pun menyiapkan sarana dan prasarana bagi masyarakat untuk menangani awal karhutla, yaitu satu unit pompa portable.
Menurut dia, pencegahan dan penanggulangan karhutla menjadi tanggung jawab bersama, bahkan untuk seluruh karyawan agar siap sedia dalam upaya penanggulangan.
“Perusahaan kita juga bekerja sama dengan kepolisian sektor (polsek) dalam pembinaan masyarakat, tidak hanya para petani dan nelayan tapi juga mencakup masyarakat secara umum,” tutur Dwi.
Sumber: Kalsel.antaranews.com