Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya.
Pelalawan – Kehadiran perusahaan perkebunan sawit PT Sari Lembah Subur (PT SLS) telah membawa perubahan signifikan bagi warga Desa Bukit Garam, Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan. Asril, seorang pria berusia 42 tahun yang telah dikaruniai dua anak, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas peningkatan kualitas hidup yang ia rasakan sejak perusahaan tersebut beroperasi di desanya.
“Jujur, ini semua karena perusahaan sawit PT SLS,” kata Asril. Lelaki kelahiran Dusun 4 Bukit Garam ini merasa hidupnya kini berkecukupan, bahkan merasa kaya raya.
PT SLS, salah satu perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di desa tempat Asril tinggal, mulai beroperasi pada tahun 1987 terkait dengan program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah. Untuk menyukseskan program itu, perusahaan Grup Astra Agro ini diundang untuk berinvestasi dan mengembangkan usaha perkebunan dengan pola PIR (perkebunan inti rakyat).
Menurut Asril, kondisi kampung halamannya dulu sangat minim. Fasilitas belum memadai, dan pendidikan sulit diakses. Sekarang, jalan-jalan bagus, listrik sudah terpasang di mana-mana, dan jaringan internet memudahkan warga untuk berkomunikasi dan mengakses informasi melalui saluran-saluran media digital.
Perubahan drastis itu, menurut Asril, salah satunya karena dampak kehadiran PT SLS, terutama karena perusahaan tersebut membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk lokal. Asril, yang mulai bekerja di PT SLS pada tahun 2004, menjalankan segala jenis pekerjaan yang diperintahkan dengan dedikasi tinggi. Karena itu, karirnya terus naik, hingga pernah menjabat sebagai ketua Serikat Pekerja.
Asril mengaku bersyukur dan berharap masyarakat melihat dampak positif perusahaan tempat dia bekerja ini. “Besar sekali perubahan yang telah terjadi di daerah kami sejak adanya PT SLS. Dulu, sebelum perusahaan ada, banyak warga yang terbatas dalam pilihan pekerjaan, mengandalkan mata pencaharian seperti nelayan, petani karet, atau pekerja serabutan. Dengan hadirnya perusahaan dan peluang kerja yang ditawarkannya, banyak yang dapat meraih kehidupan yang lebih baik,” ungkap Asril. “Saya merasa kaya sekarang,” ujarnya.
Berita ini menggambarkan bagaimana PT SLS Astra Agro telah berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di daerah terpencil, meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar secara signifikan.***
Sumber: Riauexpose.com