Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat pada perdagangan kemarin. Kini harga CPO sah naik 5 hari beruntun.
Pada Selasa (2/7/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman September ditutup di MYR 4.090/ton. Melonjak 2,79% dari hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 15 April atau sekitar 2,5 bulan terakhir.
Harga CPO juga resmi naik 5 hari berturut-turut. Selama 5 hari tersebut, harga terdongkrak 6,07%.
Kenaikan harga minyak nabati pesaing ikut mengerek harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 2,11%. Sementara di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS), harga bertambah 0,98%.
Adapun harga minyak biji bunga matahari naik 0,45%. Sedangkan harga minyak rapeseed terangkat 1,22%.
Saat harga minyak nabati pesaing lebih mahal, maka keuntungan menggunakan CPO akan bertambah. Permintaan naik, harga pun mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO menghuni zona bullish. Terbukti dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,26. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah berada di angka 100. Sudah maksimal, paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, sepertinya harga CPO akan memasuki fase konsolidasi mengingat kenaikan yang sudah cukup tinggi. Target support terdekat adalah MYR 3.974/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.953/ton bisa menjadi target berikutnya.
Apabila harga CPO masih kuat menanjak, maka MYR 4.067/ton berpotensi menjadi target resisten selanjutnya. Penembusan di titik ini kemungkinan akan membawa harga CPO ‘terbang’ ke arah MYR 4.145/ton.
Sumber: Bloombergtechnoz