Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Pangkalan Bun – Diam terlihat lucu, bergerak sebagai suhu penjaga kebun sawit. Itulah istilah yang tepat untuk tyto alba, salah satu jenis burung hantu pemangsa hama yang populer di area perkebunan sawit.
Jangan terkecoh dengan bentuk wajah yang menyerupai hati milik tyto alba, burung hantu yang dikenal sebagai predator alami ini kiprahnya sudah sudah tidak diragukan lagi sebagai pembasmi serangan hama. Dengan kemampuan mendengar hingga 500 meter, tyto alba mampu menerkam hama tikus lebih dari 5 ekor per harinya.
Pemanfaatan tyto alba dala m peng endal ian hama ini dilaku kan PT Gunung Sejahtera Dua Indah (PT GSDI) dalam menerapkan praktik bisnis yang berkelanjutan. Demi menjaga kelestarian lingkungan, PT GSDI memilih tyto alba sebagai pengganti penggunaan pestisida berbahan kimia.
“Tyto alba menawarkan jasa penjagaan kebun sawit, layaknya sekuriti, si burhan atau dikenal sebagai burung hantu satu ini menjaga keamanan perkebunan kelapa sawit kami dari hama-hama pengganggu seperti tikus,” ujar Administratur PT GSDI Wanwan Adi Kurnia.
Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini, Wanwan Adi Kurnia menegaskan komitmen PT GSDI untuk terus menjalankan tata kelola perusahaan kelapa sawit yang berkelanjutan tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan.
PT GSDI memiliki 120 kandang burung hantu, dan menargetkan satu sarang burung pada setiap blok perkebunan kelapa sawit yang dikelolanya. Selain itu, PT GSDI juga membuat penangkaran burung hantu untuk pengembang biakan burung hantu di bawah usia 3 bulan agar dapat melakukan pemantauan kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Sumber: Kalteng.co