Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Jakarta – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik pada perdagangan kemarin. Kenaikan harga minyak nabati pesaing dan pelemahan nilai tukar mata uang ringgit Malaysia jadi sentimen positif buat harga CPO.
Pada Kamis (18/7/2024), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman September dihargai MYR 3.938/ton. Naik 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.
Kenaikan harga minyak nabati pesaing ikut mengangkat harga CPO ke zona hijau. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) naik 0,53% dan di Chicago Board of Trade (Amerika Serikat/AS) bertambah 0,57%.
Adapun harga minyak rapeseed melonjak 2,2%.
Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, keuntungan menggunakan CPO akan bertambah. Maklum, sebagai komoditas ini memang bisa saling menggantikan.
Kemudian, dinamika nilai tukar ringgit juga mempengaruhi harga CPO. Kemarin, mata uang Negeri Harimau Malaya melemah 0,09% terhadap dolar AS. Saat ringgit terdepresiasi, maka CPO (yang dibanderol dalam ringgit) menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan CPO akan naik sehingga harga mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tertahan di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,32. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 21,22. Menghuni area jual (short) dan bahkan sudah hampir jenuh jual (oversold). Dalam waktu dekat, sepertinya harga CPO masih akan bergerak sideways. Target resisten terdekat adalah MYR 3.948/ton. Jika tertembus, maka MYR 3.967/ton berpotensi menjadi target berikutnya.
Sedangkan target support terdekat adalah MYR 3.924/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga CPO turun lagi menuju MYR 3.917/ton. (aji)
Sumber: Bloombergtechnoz.com