Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Bank Sampah Paguyuban Karya Lestari yang beroperasi di Afdeling Alfa PT Agro Nusa Abadi (PT ANA) mendapatkan perhatian khusus dari Bupati Morowali Utara, Delis Julkarson Hehi.
Delis Julkarson Hehi mengapresiasi terobosan yang diciptakan dalam pengelolaan limbah plastik yang mampu didaur ulang menjadi bahan bakar minyak (serupa minyak tanah) dan paving block. “Kami sangat mengapresiasi, biar kiranya teknologi tepat guna dan sederhana ini bisa kita duplikasikan, bisa kita kembangkan untuk mengatasi limbah plastik, sampah plastik di Kabupaten Morowali Utara.
Tentunya juga bisa sebagai sumber bahan bakar alternatif bagi para ibu-ibu yang tentunya bisa digunakan untuk memasak dan keperluan-keperluan lain,” ungkap Delis Julkarson Hehi saat berkunjung ke Paguyuban Karya Lestari PT ANA.
Menurut Delis Julkarson Hehiyang juga merupakan seorang dokter itu, hasil karya dari PT ANA ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain, khususnya di Kabupaten Morowali Utara. Ia berjanji akan menghimbau desa-desa agar meniru apa yang dibuat oleh Paguyuban Karya Lestari ini.
Delis Julkarson Hehi yang berkeliling emplacement serta melihat langsung proses penyulingan limbah plastik juga dibuat kagum oleh kondisi lingkungan Paguyuban yang begitu asri. Ia menyatakan salut atas kemandirian Paguyuban Karya Lestari PT ANA yang sudah mengelola lingkungan dengan menanam sayuran, apotek hidup, hidroponik, serta budidaya lele.
Menurutnya, melalui proses penyulingan yang sederhana itu, satu kilogram limbah botol plastik dapat menghasilkan hingga setengah liter minyak yang menyerupai minyak tanah. Sementara itu, limbah plastik lain seperti shampo sachet dan produk serupa, dapat diolah menjadi sekitar 300 mililiter minyak.
Ketua Paguyuban Karya Lestari PT ANA, Gunawan Pandeirot menambahkan, meskipun alat penyulingan masih sederhana dan hasil produksinya hanya digunakan dalam skala kecil, inovasi ini telah membawa dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi lokal.
Sumber: Palu.tribunnews.com