Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Jakarta – Pemerintah terus mendorong peningkatan nilai tambah produk kelapa sawit melalui pengolahan lebih lanjut dari bahan mentah seperti minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi berbagai produk turunan yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Hilirisasi merupakan bagian penting dari strategi industri kelapa sawit Indonesia untuk meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi nasional.
Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) 2024 yang diselenggarakan kali ketiga oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), menggelar talkshow bertajuk Kosmetik Berbahan Dasar Sawit dan Perkebunan untuk Masalah Kulit Wanita Indonesia di ICE BSD, Tangerang (12/9).
Kosmetik berbahan dasar kelapa sawit dan produk perkebunan lainnya mulai mendapatkan perhatian karena memiliki pelbagai manfaat, terutama dalam perawatan kulit bagi wanita Indonesia.
Menurut Dr. Indrawati Novita selaku pembicara menyampaikan produk berbasis minyak kelapa sawit menawarkan alternatif yang alami dan ramah lingkungan, karena mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit. Minyak sawit, yang dihasilkan dari buah kelapa sawit, kaya akan vitamin E, asam lemak esensial, dan antioksidan yang baik untuk kulit.
“Kosmetik berbahan dasar minyak kelapa sawit memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai masalah kulit yang dihadapi wanita Indonesia, seperti kulit kering, penuaan dini, kulit kusam, dan jerawat. Dengan formulasi yang tepat, produk berbasis minyak sawit dapat memberikan manfaat alami yang melembabkan, melindungi, dan memperbaiki kulit,” kata Dr. Indrawati Novita.
Novita menjelaskan permasalahan kulit yang sering ditemui seperti berjerawat, flek, kerutan dini, kulit kasar dan melepuh, sensitif. “Permasalahan kulit biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup, gizi, tingkat stres, psikologis, mindset tentang hidup,” ujar Novita.
Lebih lanjut Novita menuturkan solusi permasalahan kulit penduduk di Asia dengan melakukan diet sehat rendah gula, rendah tepung, tinggi serat, tinggi vitamin, tinggi mineral. “Jangan malas minum air dalam kebutuhan sehari-hari, semakin malas minum kulit cepat keriput (jus tanpa gula), berolahraga, mengkonsumsi dan menggunakan minyak esensial pada tubuh, dan jangan takut UV karena sinar matahari mempunyai dampak positif pada pagi hari bagi kulit, terakhir pilih produk tepat disesuaikan dengan kebutuhan kulit masing-masing individu, bijak mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan olahraga, serta menggunakan kosmetik yang ramah akan kebutuhan kulit wanita Indonesia,” jelas Novita.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyebutkan hilirisasi menjadi langkah strategis yang penting untuk meningkatkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan penerimaan negara. Dengan memfokuskan pada pengembangan infrastruktur, inovasi produk, dan keberlanjutan, Indonesia dapat menjadi pusat industri kelapa sawit global yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
“Kami yakin bahwa kelapa sawit Indonesia memiliki potensi besar untuk semakin mendominasi pasar global, terutama dengan fokus pada hilirisasi dan inovasi produk turunan sawit yang memiliki nilai tambah tinggi. Melalui kerja sama pemerintah, petani, dan pelaku usaha, kami optimis industri kelapa sawit akan terus menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” imbuh Mentan.
Sumber: Warta Ekonomi