Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Astra Agro menggandeng Pemerintah Kecamatan Arut Utara (Aruta), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah memberikan pelatihan kerajinan anyaman rotan setiap tahunnya bagi masyarakat suku Dayak Tomun di tiga desa pada kecamatan tersebut.
Hal itu sebagai upaya Astra Agro dalam memperkuat potensi wisata budaya melalui pengembangan ekonomi kreatif dari anyaman rotan khas suku Dayak.
“Anyaman rotan sudah menjadi bagian dari jati diri Suku Dayak. Melalui pengembangan ekonomi kreatif, potensi ini bisa dikembangkan menjadi wisata budaya yang mendukung kesejahteraan masyarakat Dayak Tomun,” kata Febriansyah, Community Development Area Manager Astra Agro Wilayah Kalteng saat di Pangkalan Bun, Jumat.
Pelatihan tersebut diberikan melalui anak usahanya di Provinsi Kalteng yaitu PT Surya Indah Nusantara Pagi dan PT Persadabina Nusantara Abadi (PT SINP-PBNA).
Sejak dahulu kala, rotan memang sudah menjadi bagian dari kebudayaan Suku Dayak di Kalimantan, tidak terkecuali Dayak Tomun.
Selain dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan, mulanya rotan sering digunakan dalam berbagai upacara adat serta perayaan, bahkan menjadi bahan pangan.
Dengan perkembangan zaman, anyaman rotan menjadi incaran para wisatawan sebagai buah tangan. Tidak hanya sekadar aksesoris, anyaman rotan khas Dayak menawarkan nilai estetis budaya yang diambil dari unsur adat serta kehidupan masyarakat suku Dayak Tomun dengan sesama masyarakat, alam serta ketuhanan (sisi religi).
Sementara itu, Kepala Seksi Kesejahteraan Kecamatan Arut Utara Wawan mengungkapkan, bahwa kolaborasi dengan PT SINP-PBNA memberikan semangat baru bagi pihaknya, terutama dari segi peningkatan ilmu dan promosi pemasaran produk.
“Sinergitas ini terus dikembangkan dengan cita-cita membentuk sebuah desa wisata yang menggabungkan wisata alam dan budaya di wilayah Pangkalan Bun,” ungkapnya.
Memadukan budaya dan lingkungan, PT SINP-PBNA dan Kecamatan Arut Utara mempromosikan eksplorasi wisata yang memberikan pengalaman unik dari alam hingga kebudayaan suku Dayak Tomun. Bekerja sama dengan agen wisata lokal, desa wisata mengintegrasikan keseluruhan perjalanan wisata.
“Kami aktif melakukan promosi melalui agen wisata dan juga lewat expo-expo, tentu saja ini dilakukan dengan bantuan dari pihak perusahaan PT SINP-PBNA atau Grup Astra Agro,” disampaikannya.
Dia menyampaikan, bahwa dengan mengembangkan desa wisata, para wisatawan tidak perlu lagi repot untuk mencari oleh-oleh karena lokasi wisata akan menyediakan toko oleh-oleh yang menyajikan tas, gelang hingga topi anyaman rotan khas Dayak Tomun.
“Ditambah lagi, wisatawan pun berkesempatan untuk menciptakan pengalaman unik dengan mengunjungi penganyam rotan,” demikian Wawan.
Sumber: Antara News Kalteng