Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI, 2 Desember 2024 – Ekosistem yang mengikat antara Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama kelompok Suku Anak Dalam (SAD) semakin erat dengan kerja sama pembuatan minyak sereh wangi di Sarolangun, Jambi. Sementara itu, PT Sari Aditya Loka (SAL) yang menjadi bagian Grup Astra Agro Lestari bertugas sebagai inkubator bagi keduanya.
Inkubator bisnis adalah lembaga yang menyediakan fasilitas dan pengembangan usaha UMKM. Adapun PT SAL menggalang Program SEHATI Rimbo (Serai Harum Kanti Rimbo) untuk UMKM Berkah Serai Wangi (BSW) dan SAD.
Sebagaimana diketahui, warga SAD mendapatkan sarana Agriculture Learning Centre (ALC) berupa lahan dan pelatihan. Sementara itu, UMKM BSW menerima jaminan pasokan bahan baku serta bantuan pemasaran.
UMKM BSW binaan Hendri Sumasto yang pertama kali membuka jalinan kerja sama dengan SAD sejak 2023. Hendri Sumasto mengatakan UMKM binaannya telah berdiri sejak 2022, namun sejak mengikuti program tersebut pada 2024 suplai bahan baku dan pemasaran terus mengalami peningkatan.
“Kami telah mengalami progres yang cukup signifikan mulai dari manajemen produksi hingga pemasaran dengan peningkatan pendapatan dan penambahan cakupan pemasaran. Omzet kami sekarang mencapai Rp10 juta sampai dengan Rp12 juta setiap bulannya,” ungkap Hendri.
Hendri menceritakan bila awalnya pemasaran minyak sereh wangi hanya terbatas pada Kabupaten Sarolangun. Adapun PT SAL, lanjutnya, telah membantu perluasan cakupan pemasaran sampai ke tingkat nasional hingga menjembatani ke Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2024.
Selain mendapatkan bantuan promosi dan pemasaran, Hendri dan anggota binaannya juga menerima bantuan bahan produksi, pelatihan packaging dan pemanfaatan digital marketing. Hendri berharap ekosistem yang telah dibangun bersama SAD dan PT SAL bisa terus bergulir dan membentuk sinergi yang kuat dan bermanfaat.
Sementara itu, Asisten CSR PT SAL Slamet Riyadi mengatakan perseroan mau menjadi inkubator bagi UMKM BSW dan kelompok SAD agar keduanya bisa meningkatkan taraf hidup.
Menurutnya program Sehati Rimbo memang ditujukan untuk mengembangkan komunitas-komunitas lokal yang hidup berdampingan dengan perseroan.
Adapun tujuan lain yang dapat digapai ialah komitmen terhadap Sustainability Aspiration 2030 dalam Public Contribution dengan mengembangkan program CSR di bidang ekonomi dan menambah penerima manfaat melalui program pengembangan masyarakat.
“Pengetahuan baru dan pendampingan berwirausaha yang didapat, diharapkan mampu meningkatan ekonomi masyarakat. Program ini menjadi relevan dan berdampak karena berdasarkan kebutuhan dan keinginan dan masyarakat,” pungkasnya. (adv)
Sumber: jambi.tribunnews.com