Di era sosial media yang perlahan menggeser pola penjualan dari “Offline” menjadi “Online”, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berpotensi mendapatkan berkah. Setidaknya, promosi produk mereka hingga ke berbagai tempat menjadi lebih mudah dan jangkauan wilayahnya jauh lebih luas. UMKM binaan PT Perkebunan Lembah Bhakti (PT PLB), selaku anak usaha Astra Agro adalah salah satu kelompok UMKM yang melihat peluang itu. Dengan keunggulan yang dibuka dunia digital, mereka melakukan pemasaran produk melalui Whatsapp (WA).
“Kita promosikan lewat status WA, terus beberapa juga ada yang punya facebook dan instagram. Lumayan jadi makin banyak yang pesan. Kalau mau pesan juga tinggal WA aja, kita langsung antar,” ungkap Rita Sembiring, salah satu anggota pauyuban PT PLB yang turut berkecimpung dalam usaha pembuatan kripik UMKM PT PLB.
Ide pemasaran secara digital ini awalnya timbul akibat tantangan penjualan yang dialami oleh pelaku usaha dalam memasarkan produk-produknya ke masyarakat luar desanya. Bahkan Rita Sembiring, salah satu anggota paguyuban PT PLB, mengaku pernah keliling ke warung di desa-desa sekitar untuk menawarkan tester gratis kepada masyarakat.
Ide kreatif dan unik kemudian muncul pada ibu-ibu kelompok paguyuban. Mereka memanfaatkan teknologi digital dan sosial media sebagai sarana promosi dan pemesanan.
Selain banyaknya permintaan yang mereka terima, Rita juga bersyukur karena tidak perlu merohoh kocek yang terlalu dalam untuk modal usahanya. “Semua bahan baku keripik diambil langsung dari kebun di desa yang juga kami tanam dan olah,” katanya.
Catur Wibowo, selaku Assistant CSR (Corporate Social Responsibility) PT PLB mengungkapkan, kegiatan usaha ini sebagai salah satu langkahnya untuk mendorong anggota dan masyarakat desanya untuk kreatif dan semangat berbisnis meski dimulai dari bisnis kecil.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bentuk Pendampingan Agrikultur Bagi Kelompok Tani Setempat
Pemberdayaan ekonomi warga lokal melalui bisnis produk UMKM tidak hanya terbatas di PT Perkebunan Lembah Bhakti (PLB), namun dapat ditemukan di seluruh anak perusahaan Astra Agro. Selain pembinaan UMKM, tim CSR perusahaan juga melakukan pemberdayaan melalui pendampingan agrikultur demi memperkuat ketahanan pangan masyarakat di sekitar konsesi perkebunan. Beberapa tanaman yang dipilih untuk dikembangkan tidak memakan proses pengolahan yang lama, sehinga dalam waktu singkat dapat menghasilkan panen.
Tanaman tersebut meliputi buncis, kacang panjang, timun, tomat, cabai dan lainnya. Selain untuk konsumsi pribadi, sejumlah tanaman yang dipanen turut dijual ke pasar untuk pendapatan tambahan. Salah satunya adalah program Agriculutral Learning Center (ALC) yang diberdayakan untuk Suku Orang Rimba di PT Sari Aditya Loka (SAL) melalui kelompok Suluh Rimbo Sikar dan Suluh Rimbo Air Panas. Melalui kegiatan Suluh Rimbo, suku Orang Rimba dapat tetap aktif memproduksi pangan secara mandiri dan berkontribusi dalam memperkuat ketersediaan pangan bagi masyarakat setempat.
Budidaya Peternakan.
Selain budidaya pertanian, masyarakat setempat juga mendapatkan pembinaan dalam budidaya peternakan ayam dan perikanan. Salah satunya adalah upaya dan bantuan Tim CSR PT Pasangkayu, seperti pembersihan kandang ayam, pemberian pakan berkualitas, pemberian air minum untuk pemenuhan nutrisi, perbaikan ventilasi untuk menjaga kualitas udara, pemberian vaksin dan vitamin dengan melibatkan dokter hewan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pasangkayu.
Sementara itu untuk budidaya perikanan, masyarakat setempat juga mendapatkan pembinaan dalam budidaya perikanan, seperti pemberdayaan ikan lele untuk kelompok suku Bunggu yang bermukim di sekitar wilayah PT Pasangkayu. Hasil dari peternakan yang telah dipanen dapat membantu kelompok masyarakat untuk memenuhi gizi harian, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari laut.
Kehadiran perkebunan sawit seperti Astra Agro tidak hanya menghidupkan industri kelapa sawit di suatu daerah, namun juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat setempat melalui pembinaan usaha UMKM. Dengan memberikan pelatihan, akses permodalan, dan pengembangan jaringan pemasaran, UMKM dapat menjadi pilar penting dalam mendiversifikasi sumber penghasilan di sekitar perkebunan.