Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Malasari, gadis asli Desa Padang Sikabu, Kabupaten Aceh Barat. Ia merupakan penggiat UMKM kecil-kecilan pada bisnis produksi kue, yang tinggal di rumah sederhana bersama ibunya dan sepeda motor kesayangannya. Ya, sepeda motor dengan roda bantu disabilitas kini menjadi sabahatnya sejak 8 tahun silam.
Gadis berparas lugu berusia 30 tahun ini ternyata memiliki keterbatasan fisik, Malasari mengalami musibah kecelakaan pada delapan tahun lalu yang menyebabkan salah satu kakinya harus diamputasi karena luka yang dideritanya saat itu.
“Selama 6 tahun sejak kejadian kecelakaan, saya hanya bisa terbaring tak berdaya, hilang semangat, hilang percaya diri, sempat putus asa dan berpikir untuk apa lagi hidup tak berguna seperti ini,” kenang Malasari.
Ia mengungkapkan, baru mendapatkan titik balik hingga kembali bersemangat menjalani hidup dengan usaha kecil-kecilan kurang lebih dua tahun ke belakang ini, dengan motivasi tidak ingin menyusahkan orang tua semata wayangnya yakni ibunya yang semakin menua.
“Beruntungnya banyak sekali pertolongan dan dukungan kepada saya dari arah yang tidak disangka, saya dapat motor disabilitas ini dari dinas sosial Aceh Barat, usaha saya juga bisa mencapai titik sekarang berkat bantuan PT KTS,” ujarnya.
Malasari yang memiliki minat dan kapabilitas sebagai baker atau pembuat kue, mencoba peruntungannya dengan berjualan kue menggunakan peralatan dan modal seadanya. Lalu kue-kuenyanya ia jajakan ke keda-kedai disekitar kampungnya.
Meskipun untung dan pendapatan yang ia dapatkan dari hasil berjualan kuenya terbilang sedikit, ia tetap bersyukur karena pendapatan tersebut setidaknya dapat digunakan untuk keperluan pangannya sehari-hari bersama ibunya.
PT Karya Tanah Subur (KTS) sebuah perusahaan sawit yang beroperasi di Aceh Barat ini merupakan perusahaan yang berdampingan dengan Desa Padang Sikabu tempat Malasari tinggal. Hal ini yang mendasari PT KTS menaruh perhatian pada semangat Malasari dalam menjalani hidupnya yang kini memiliki keterbatasan.
“Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, PT KTS melakukan pembinaan dan bantuan untuk menunjang produktivitas Malasari dalam menjalankan usahanya,” kata Ashar Khoirurozi Assistant CSR PT KTS saat mengunjungi Malasari di kediamannya.
Ia menambahkan sesuai dengan permintaan langsung dari Malasari, PT KTS juga memberikan bantuan berupa barang dan alat-alat penunjang usaha kuenya, seperti oven, mixer, blender, dan lainnya yang lebih modern, sehingga dapat membantu pembuatan kuenya lebih efisien.
“Tekat dan keinginan untuk bangkit dari Malasari membuka mata dunia, bahwa dengan semangat tak terbatas, kita mampu melampaui keterbatasan,” pungkas Ashar.
Malasari dan ibunya mensyukuri berbagai perhatian dan bantuan yang diberikan kepadanya, ia mengaku setelah mendapatkan bantuan dari PT KTS kini ia dan ibunya lebih banyak memproduksi kue beserta ragam variannya, yang tentunya pendapatanyang dihasilkan juga kian meningkat.
“Dulu sehari paling bisa produksi 100an kue saja, sekarang alhamdulillah bisa sampai 400an kue sehari. Jualannya juga ga hanya ke kedai-kedai, sekarang sudah banyak yang pesen langsung, kalau ada acara hajatan di kampung juga saya jadi banjir pesanan,” ungkap Malasari.
Riduan Manik, Community Development Area Manager Aceh yang juga mengikuti perkembangan dari Malasari, membenarkan katanya saking sekarang banyak yang pesan kue, beberapa kali mereka tolak, bukan karena menolak rejeki, namun karena keterbatasan tenaga, karena hanya berdua saja untuk mengerjakan ratusan kue setiap harinya.
“Kami turut berbangga hati melihat perjuangan dan semangat Malasari bersama ibunya, semoga Malasari dapat menjadi contoh bagi para pejuang di luar sana yang juga memiliki keterbatasan untuk tetap melanjutkan mimpinya,” ujar Riduan.
PT KTS yang merupakan anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) selain mengedepankan bisnis yang berkelanjutan, juga turut mendukung dan menciptakan kesejahteraan masyarakat sekitar, sesuai dengan moto Prosper With the Nations.
Sumber: Harian Rakyat Aceh