Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Berbagai upaya dan program kegiatan untuk mendukung program nasional dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia juga dilakukan oleh sektor industri perkebunan.
Demikian salah satu hal yang dilakukan oleh anak usaha dari PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro), PT Karya Tanah Subur (KTS), selaras pula dengan komitmen perusahaan untuk mewujudkan kesejahteraan masyrakat di daerah operasionalnya, dengan menjadi salah satu yang ikut berkontribusi dalam program berkualitas yang diluncurkan oleh Pemerintah Daerah Aceh Barat, yang disebut OPTIMIS (Optimalisasi Perlindungan Sosial Antisipasi Kemiskinan).
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Drs Mahdi Efendi, bersama Kepala Bappeda Kabupaten Aceh Barat, Wistha Nowar, memaparkan program ini adalah program Perlindungan Sosial untuk Pekerja Rentan.
Menurut Wistha, program baru ini difokuskan untuk melindungi pekerja rentan melalui jaminan sosial. perlindungan tersebut bertujuan untuk mencegah peningkatan jumlah penduduk miskin akibat kecelakaan kerja yang menimpa tulang punggung keluarga. “Selain itu, program ini juga memberikan beasiswa kepada anak-anak pekerja rentan yang menjadi peserta jaminan sosial,” ujarnya.
Sebagai Langkah awal perusahaan sawit PT KTS telah memberikan jaminan sosial ini kepada 100 pekerja rentan yang telah disesuaikan dengan kebutuhannya di desa sekitar operasional perusahaan sejak Oktober lalu, dan masih berjalan.
“Pekerja rentan yang dimaksud adalah profesi di sekitar perusahaan yang pekerjaanya tidak mendapatkan jaminan sosial dan kesehatan, seperti nelayan, petani, pedagang kecil serta profesi lain yang setara, jelas Wistha.
Di sisi lain Wistha Nowar, menambahkan, berbagai upaya pengentasan kemiskinan sudah dilakukan, seperti bantuan sosial, bantuan modal usaha, upaya tersebut berhasil menurunkan angka kemiskinan di Aceh Barat dari 17,93% pada 2022 menjadi 17,86% pada 2023, meskipun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional.
“Untuk itu lah kami sangat memberikan apresiasi sebesar-besarnya bagi seluruh perusahaan yang terlibat dan berkontribusi dalam program ini, salah satunya adalah perusahaan sawit PT KTS,” tutupnya.
Sebelumnya saat peluncuran program OPTIMIS ini PT KTS juga telah menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Bupati Aceh Barat. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas “Kontribusi Perusahaan dalam Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem”.
Riduan Manik, Community Development Area Manager Aceh, menegaskan dengan bangga bahwa PT KTS turut berkontribusi melalui program positif yang tentunya sangat berdampak kepada masyarakat. “Harapannya, semoga kami bisa menjadi salah satu yang mampu membantu menekan angka kemiskinan di Aceh Barat ini, katanya.
Selain itu, tambah Riduan, program ini menjadi aksi nyata bahwa perkebunan kelapa sawit ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan komitmen perusahaan menjalankan bisnis yang berkelanjutan serta sejahtera bersama bangsa.
Sumber: news.majalahhortus.com