Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Pasangkayu,50detik.com– Budidaya jamur kini semakin berkembang sebagai salah satu komoditas yang diminati di pasar, bahkan menjadi bagian penting dalam konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia.
Salah satu kisah sukses yang menarik datang dari Desa Pakava, Pasangkayu, Sulawesi Barat, melalui UMKM Jamur Desa Pakava yang memanfaatkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai media budidaya jamur merang.
Tandan kosong kelapa sawit, hasil sampingan dari industri kelapa sawit, sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal. Namun, masyarakat Desa Pakava yang berada di sekitar operasional PT Pasangkayu, anak perusahaan PT Astra Agro Lestari, berhasil mengubahnya menjadi peluang usaha.
Dengan bimbingan intensif dari PT Pasangkayu, UMKM ini berhasil berkembang pesat, memasarkan produk jamur merang ke toko-toko besar di Pasangkayu dan menciptakan berbagai varian produk olahan jamur, termasuk keripik jamur crispy yang kini menjadi produk unggulannya.
Ketua UMKM Jamur Desa Pakava, Hardan, menjelaskan bahwa usaha ini dimulai dari pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit yang disediakan oleh PT Pasangkayu.
“Kami dibina sejak awal, dari yang kecil hingga bisa seperti sekarang ini,” ujar Hardan.
PT Pasangkayu sendiri tidak hanya memberikan dukungan material, tetapi juga pendampingan non-material melalui pelatihan, sehingga UMKM ini bisa berkembang lebih jauh.
Usaha budidaya jamur ini juga menarik perhatian Kementerian Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Barat.
Desa Pakava bahkan dipilih sebagai lokasi untuk proyek percontohan Kumbun Jamur Integratif, sebuah tempat pengolahan khusus jamur yang hanya terdapat di empat lokasi di Indonesia.
Keberhasilan ini tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat.
Pendampingan yang diberikan oleh PT Pasangkayu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) juga mencakup pelatihan dan bantuan lainnya untuk membantu UMKM ini berkembang.
“Kami berharap UMKM Jamur Desa Pakava bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat lain untuk berwirausaha,” ungkap Juanda Syahputra, Community Development Officer PT Pasangkayu.
Selain menjual jamur merang mentah, UMKM Jamur Desa Pakava kini berhasil memproduksi berbagai jenis keripik, seperti keripik jamur crispy dengan berbagai varian rasa, keripik ubi ungu, pisang, dan singkong.
Keberhasilan ini tidak hanya membawa keuntungan bagi para pelaku UMKM, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan lingkungan sekitar.
Dengan modal yang terjangkau, budidaya jamur merang ini memberikan peluang besar bagi masyarakat untuk berwirausaha tanpa perlu biaya produksi yang besar. Kunci utama kesuksesan mereka adalah konsistensi, kesabaran, dan ketelatenan dalam menjalankan usaha ini.
Kini, UMKM Jamur Desa Pakava menjadi salah satu contoh nyata bagaimana pemanfaatan sumber daya lokal dapat membuka peluang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat. (*)
Sumber: 50detik.com