
Sebuah forum masyarakat adat dapat menjadi wadah bagi komunitas lokal untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan tantangan yang mereka hadapi, terutama terkait hak atas tanah, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Dalam hal ini Astra Agro menyadari pentingnya ruang diskusi dalam membantu kelangsungan hidup dan pelesatrian budaya masyarakat adat melalui penyelenggaraan forum dialog yang inklusif dan berkelanjutan.
Fasilitas forum diskusi masyarakat adat saat ini diterapkan perusahaan dalam pemberdayaan warga Suku Anak Dalam (SAD) atau biasa dikenal sebagai Orang Rimba di Jambi. Pada Triwulan III tahun 2024, Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD) telah mengadakan pertemuan Temenggung yang melibatkan para Ketemenggungan Orang Rimba. Diantaranya ialah Temenggung Nggrip, Temenggung Nangkus, Temenggung Afrizal, Temenggung Bepayung, Temenggung Bebayang, Temenggung Malayau Tua, dan Temenggung Malino, serta para Depati, Mangku, Menti, Debalang Batin dan Tengganai. Forum ini berfokus pada diskusi mengenai perkembangan sosial dan penguatan hukum adat Orang Rimba.
Adapun penguatan hukum adat menjadi penting, karena komunitas Orang Rimba menghadapi perubahan sosial akibat pengaruh luar dan akulturasi budaya.
Prinsip “Adat Lamo Pusako Usang,” yang berarti bahwa adat (hukum adat) tidak berubah sejak zaman dahulu, menjadi topik utama dalam diskusi tersebut.
Forum masyarakat Orang Rimba tersebut membahas masalah kesehatan umum pada anak-anak di kelompok meriau, seperti infeksi, masalah pernapasan, diare dan flu. Mereka menilai bantuan pengobatan kuratif yang diberikan telah berhasil memberikan manfaat bagi 14 anak dari kelompok tersebut.
Kolaborasi antara agen kesehatan Perseroan dan pusat kesehatan setempat memainkan peran kunci dalam menangani dan menangani keluhan kesehatan dengan cepat serta memastikan pengobatan yang tepat waktu dan akurat. Selain pengobatan, program ini juga menekankan meningkatkan kesadaran tentang sanitasi dan gizi di dalam masyarakat Orang Rimba.
Selain diskusi mengenai prinsip adat, forum diskusi masyarakat juga membahas topik seputar pemberdayaan ekonomi bagi kelompok Orang Rimba. Salah satu program pemberdayaan ekonomi diwujudkan dalam pembangunan koperasi Berkah Koperasi Berkah Rimba Bukit Duabelas sebagai wadah ekonomi bagi Orang Rimba di kawasan TNBD (Taman Nasional Bukit Dua Belas) untuk mengelola hasil hutan seperti karet, rotan, damar dan jernang. Pada kuartal III 2024, Perseroan dan Temenggung berkonsentrasi untuk memperkuat kerangka kelembagaan kerangka kerja kelembagaan koperasi.
Proses ini diterapkan melalui beberapa agenda penyuluhan dengan salah satu topik utama yang dibahas adalah pembagian peran untuk Temenggung dalam struktur organisasi koperasi. Langkah ini menjadi sangat penting sebab koperasi berfungsi sebagai organisasi payung bagi Orang Rimba di tujuh ketemenggungan.
Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen untuk menjunjung tinggi dan mengimplementasikan Hukum Adat Lamo Pusako Usang sesuai dengan tradisi aslinya.

Keberadaan forum masyarakat adat menjadi bagian yang vital dalam proses pemberdayaan masyarakat adat yang dilakukan oleh Astra Agro. Melalui dialog yang terbuka dan partisipatif, perusahaan dapat lebih memahami kebutuhan serta aspirasi masyarakat, sehingga program pemberdayaan yang dijalankan menjadi lebih tepat sasaran dan berkelanjutan. Selain itu, forum ini juga membantu membangun kepercayaan serta kolaborasi yang harmonis antara kedua belah pihak, menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi pertumbuhan sosial dan ekonomi.