Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku berhasil menemukan teknologi yang bisa memproduksi biodiesel 100 persen atau B100 dengan teknologi. Adapun investasinya disebut hanya Rp 1,4 miliar.
Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan temuan tersebut adalah hasil riset balai litbang Kementan di Paringkuda Sukabumi.
“Beberapa waktu lalu litbang kita, balai litbang di Paringkuda Sukabumi dikenalkan teknologi pengolahan CPO menjadi biodiesel. Bukan B30, B35 yang selama ini, tapi B100,” kata Suwandi pada webinar bertajuk Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Pascapandemi, Rabu (3/8).
“Itu alat-alatnya atau investasinya sekitar Rp 1,4 miliar. Itu bisa menghasilkan per hari 8 ton,” imbuh dia.
Suwandi mengatakan, dari produksi harian mencapai 8 ton tersebut, jika dihitung BEP-nya, maka bisa menjualnya dengan harga Rp 11.500 per liter.
“Ini masih kompetitif dibanding Pertamina Dex itu kan 16.000. Artinya sekarang ini kompetitif sekali. Peluang yang bagus ini kita membuka investor, ini perlu,” ujar dia.
Suwandi mengatakan B100 tersebut sudah dilakukan test drive pada kendaraan mobil dan traktor. Dia mengatakan, temuan tersebut bisa menjadi pengganti solar.
“Itu cukup dari CPO, langsung ada (nilai investasi) Rp 1,4 miliar (berupa) mesin diolah langsung jadi biodiesel pengganti solar,” pungkasnya.
Sumber: Kumparan.com