PEKANBARU – Harga CPO Astra Agro Lestari Group juga jadi acuan Harga Sawit di Riau. Seperti penetapan ke 36 bulan Agustus 2022 atau periode tanggal 14-20 September 2022 ini, harga Sawit di Riau turun 2,55 persen dari pekan lalu.
Diungkapkan Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau Defris Hatmaja SP MSi turunnya Harga Sawit di Riau periode ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal turunnya Harga Sawit di Riau periode ini jelas Defris, disebabkan oleh terjadinya kenaikan dan penurunan harga jual CPO dan kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data.
Untuk harga jual CPO, PTPN V menjual CPO dengan harga Rp 10.899,00 per Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 401,50 per Kg dari harga minggu lalu Sinar Mas Group menjual CPO dengan harga Rp. 10.928,98 per Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 208,74/Kg dari harga minggu lalu.
Astra Agro Lestari Group menjual CPO dengan harga Rp 10.899,00 per Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 131,00 per Kg dari harga minggu lalu.
Asian Agri Group menjual CPO dengan harga Rp 9.616,00 per Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 1.097,43 per Kg dari harga minggu lalu. PT Citra Riau Sarana menjual CPO dengan harga Rp 10.801,00 per Kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp 500,00 per Kg dari harga minggu lalu. Sedangkan PT Musim Mas tidak melakukan penjualan CPO minggu ini.
Manajemen PT Astra Agro Lestari Kunjungi Kantor Tribun Pekanbaru
Menjalin keakraban dengan media, rombongan PT Astra Agro Lestari Tbk (Perseroan) menyambangi kantor Tribun Pekanbaru, Jalan Imam Munandar Pekanbaru, Kamis (15/9/2022).
Turut hadir dalam rombongan itu, EVP of Sustainability, Bandung Sahari, Senior Manager Sustainability Certification, Ahmad Wahyudi, Media and Public Relation Manager, Mochamad Husni, Community Development Area Manager Riau, Dede Putra Kurniawan, Media and Public Relation Analyst, Wawan Dinawan, Investor Relations Analyst, Tara Nadira dan Community Development Officer, Ginanjar Maolid.
Kunjungan istimewa itu disambut langsung Pemimpin Perusahaan Tribun Pekanbaru, Purnomo Kamid Rusla, Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru, Syarief Dayan, dan jajaran menajemen Tribun Pekanbaru lainnya.
Dalam kesempatan itu, EVP of Sustainability, Bandung Sahari mengatakan, industri perkebunan Astra Agro Lestari tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia, dan mencukupi beberapa pulau, di antaranya, wilayah Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Ia juga menerangkan, kalau perkebunan di Riau merupakan yang tertua di antara yang lainnya. Dimulai tahun 1984 dulu dimulai budidaya tanaman kelapa sawit di Provinsi Riau.
Kini, Perseroan terus berkembang dan saat ini menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan tata kelola terbaik yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
“Untuk wilayah Riau sudah cukup tua, saat ini sudah siklus ke tiga. Kalau yang lain baru satu siklus,” kata Bandung Sahari dalam kesempatan itu.
Untuk di Riau, diterangkannya, terdapat di sejumlah daerah, di antaranya ada di Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Rokan Hulu.
Ia juga menyampaikan, dari dulu hingga saat ini dalam mengelola perkebunan kelapa sawit, Astra Agro Lestari telah membangun kerjasama dengan masyarakat dalam bentuk kemitraan intiplasma dan Income Generating Activity (IGA) atau kegiatan peningkatan ekonomi masyarakat baik melalui budidaya sawit maupun nonsawit.
“Bentuk kerjasama yang kita bangun ini memastikan bahwa kehadiran perkebunan kelapa sawit yang dikelola Astra Agro Lestari juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar,” ulasnya.
Dalam menjaga keberlangsungan usahanya, selain mengelola lahan perkebunan kelapa sawit, Astra Agro Lestari juga mengembangkan industri hilir yang terkait.
Astra Agro Lestari telah mengoperasikan pabrik pengolahan minyak sawit (refinery) di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat, dan di Dumai, Provinsi Riau.
Produk minyak sawit olahan dalam bentuk olein, stearin, dan PFAD ini untuk memenuhi permintaan pasar ekspor antara lain dari Tiongkok dan Filipina.
Mulai tahun 2016, Perseroan juga telah mengoperasikan blending plant atau pabrik pencampuran pupuk di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, Perseroan juga mulai mengembangkan usaha integrasi sawit-sapi.
Selain itu, untuk menghadapi tantangan di masa mendatang, Astra Agro Lestari juga memfokuskan strategi usaha pada upaya peningkatan produktivitas, meningkatkan efisiensi di semua lini, serta diversifikasi usaha pada sektor-sektor prospektif yang terkait dengan usaha inti di bidang perkebunan kelapa sawit.
Sumber: Pekanbaru.tribunnews.com