Jakarta -Indonesia membukukan kontrak dagang cangkang kernel kelapa sawit (palm kernel shell) untuk kebutuhan energi terbarukan Jepang senilai 138,2 juta dolar AS.
Kesepakatan tersebut dilakukan melalui pertemuan bisnis (business meeting) dan penandatanganan kesepakatan dagang di Tokyo, Jepang.
“Pelaksanaan pertemuan bisnis ini merupakan langkah kongkret dan kolaborasi pemerintah RI bersama pemerintah pusat, perwakilan RI di Jepang, dan asosiasi dalam meningkatkan ekspor komoditas cangkang kernel kelapa sawit Indonesia ke Jepang,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi lewat keterangannya di Jakarta, Rabu, 28 September 2022.
Didi mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara penghasil komoditas cangkang kernel kelapa sawit. Pada 2021, sebesar 87,1 persen tujuan ekspor cangkang kernel kelapa sawit adalah negara Jepang.
Kementerian Perdagangan RI bersama Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (Apcasi) memfasilitasi enam perusahaan komoditas cangkang kernel kelapa sawit Indonesia.
Pertemuan bisnis yang menghasilkan kontrak dagang tersebut merupakan bagian dari rangkaian misi dagang bertajuk “Business Meeting of Indonesia Palm Kernel Shell” yang dilaksanakan di hari yang sama.
Didi juga mengapresiasi dukungan serta kerja sama dari Apcasi dan perwakilan dagang Jepang yang berkolaborasi bersama perwakilan RI di Jepang dalam meningkatkan ekspor energi terbarukan cangkang kernel kelapa sawit Indonesia ke Jepang.
Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyampaikan Indonesia merupakan “mitra alami” Jepang. Artinya, Indonesia dan Jepang sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 1958. Jepang juga merupakan salah satu mitra dagang dan investor terbesar bagi Indonesia.
Dalam hal energi terbarukan, Pemerintah Jepang berkomitmen meningkatkan pembangunan pembangkit listrik yang bersumber dari bahan energi terbarukan sehingga memerlukan pasokan yang berkualitas dan stabil.
Indonesia sebagai penghasil cangkang kernel kelapa sawit terbesar sangat mungkin untuk memenuhi permintaan produk tersebut di Jepang untuk sumber energi biomassa. Sehingga, Indonesia dapat terus meningkatkan perannya sebagai pemasok cangkang kernel kelapa sawit utama ke Jepang.
“Pelaksanaan pertemuan bisnis ini juga dapat mendorong kerja sama bisnis ke bisnis (business to business) dan meningkatkan ekspor Indonesia di sektor energi terbarukan khususnya cangkang kernel kelapa sawit,” ungkap Dubes Heri.
Ketua Apcasi Dikki Akhmar menuturkan, potensi cangkang kernel kelapa sawit Indonesia sangat besar. Pemerintah Indonesia telah mengupayakan peningkatan daya saing melalui keberpihakan regulasi dan kebijakan yang menjadikan harga cangkang kernel kelapa sawit ini sangat kompetitif dibanding dengan negara lain.
“Peluang investasi dan perdagangan produk turunan sawit untuk biomassa tidak hanya berupa cangkang kernel kelapa sawit tetapi juga beberapa alternatif lainnya seperti tandan sawit kosong (empty fruit bunch) juga terbuka lebar bagi para perusahaan Jepang,” tambah Dikki.
Sumber: Tempo.co